Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, meminta kepada Pemerintah Kota Bandarlampung mendata angka kelahiran anak setiap harinya.

"Ibu Kepala Dinas Kesehatan, harus punya dashboard, yang mendata setiap harinya kelahiran anak, panjangnya berapa dan beratnya berapa," kata Hasto Wardoyo di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, dengan penduduk Kota Bandarlampung yang berjumlah sekitar 1,2 juta jiwa, dengan angka kelahiran anak 19 ribu jiwa dalam setahun minimal dalam sehari ada 400 kelahiran anak yang terdata.

"Sehari masuk data kelahiran anak 400 jiwa, kemudian didata yang panjangnya kurang 48 cm berapa dan beratnya kurang dari 2,5 kilo berapa," kata dia.

Sehingga, lanjut dia, nanti akan ketahuan berapa anak yang berpotensi stunting dari 400 angka kelahiran yang masuk ke dashboard dinas kesehatan. Setelah terdata jumlah anak yang panjang dan beratnya kurang, pemerintah setempat dapat langsung menanganinya.

"Kalau dari 400 jiwa anak yang lahir, itu hanya 50 anak yang berpotensi stunting, artinya kerja pemkot masih ringan, maka dari itu segera ditangani," ujarnya.

Selain itu, ia pun mengatakan bahwa untuk para calon pengantin dapat memperhatikan kesehatannya agar menghindari anaknya terkena stunting saat dilahirkan.

"Untuk wanita sebaiknya sudah dipersiapkan kesehatannya sejak 90 hari sebelum masa kehamilan dan untuk pria 75 hari. Kalau pria ya kurangi rokoknya bila perokok berat, jangan sampai nanti baru hamil anaknya stunting," ujarnya.

Baca juga: Kepala BKKBN: Program KB dengan spiral aman digunakan
Baca juga: Kepala BKKBN: Bandarlampung bisa jadi contoh penurunan stunting
Baca juga: BKKBN sediakan kapal khusus akseptor KB cegah stunting di Kalteng

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023