Anak-anak adalah calon pemimpin Indonesia pada masa depan. Indonesia akan bisa lepas dari kemiskinan bila pemimpinnya pintar dan terdidik. Kemiskinan juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,"
Jakarta (ANTARA News) - Utusan Khusus Presiden RI untuk Penanggulangan Kemiskinan HS Dillon berharap masyarakat pers Indonesia bisa memengaruhi pengusaha untuk peduli dengan pendidikan anak-anak karyawannya.

"Anak-anak adalah calon pemimpin Indonesia pada masa depan. Indonesia akan bisa lepas dari kemiskinan bila pemimpinnya pintar dan terdidik. Kemiskinan juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan," kata HS Dillon kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, dalam peringatan Hari Pers Nasional dan Konferensi Kerja Nasional Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Manado, dia ingin menggugah agar masyarakat pers Indonesia bisa menginspirasi pengusaha-pengusaha agar peduli terhadap dengan kemiskinan dan pendidikan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan, menurut dia, adalah dengan mengangkat figur-figur yang sukses dan peduli dengan masyarakat sekitarnya ke dalam pemberitaan.

"Hal seperti itu saya lihat sudah dilakukan oleh Kompas dan Andy F Noya melalui program `Kick Andy` yang sering menampilkan figur-figur inspiratif yang sukses tetapi tetap peduli dengan masyarakatnya," tuturnya.

Dillon juga berharap pers bisa menggandeng pengusaha untuk melaksanakan program "corporate social responsibilty" (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang pengentasan masyarakat dari kemiskinan.

Cara termudah yang bisa dilakukan masyarakat pers adalah meliput kegiatan CSR tersebut sehingga juga dapat menginspirasi pengusaha lain untuk melakukan kegiatan dan program serupa.

Selain itu, Dillon juga berharap masyarakat pers Indonesia bisa mendorong munculnya perguruan-perguruan tinggi yang berkualitas, terutama di luar Jawa.

"Kalau saja sejak 1960-an kita punya enam ITB yang tersebar di seluruh Indonesia, saya yakin kemiskinan di negara ini akan sangat sedikit. Selama ini, yang menjadi `center of excellence` selalu Pulau Jawa," katanya.
(D018/D007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013