Jenewa (ANTARA News) - Roberto Azevedo dari Brazil telah ditunjuk untuk mengambil alih pucuk pimpinan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), kata kepala proses seleksi calon ketua WTO  kepada AFP, Rabu.

"Dia memimpin dalam setiap putaran tunggal," kata duta besar Pakistan untuk WTO Shahid Bashir, yang mengetuai pengambil keputusan Dewan Umum WTO.

Diplomat karir Azevedo mengalahkan mantan negosiator perdagangan Meksiko Herminio Blanco di babak akhir kontes dan merupakan pejabat pertama dari kelompok negara berkembang BRICS yang menduduki jabatan tersebut.

Sementara Meksiko mengakui kekalahannya dan Brazil memuji kemenangannya setelah tim kampanye para kandidat bertemu dengan Bashir pada Selasa.

Azevedo, 55 tahun adalah negosiator yang berpengalaman dan pembangun konsensus di WTO. Statusnya sebagai orang dalam telah membantu memenangkan pertarungan tersebut.

Ia telah menjadi duta besar Brazil untuk WTO sejak 2008, setelah bekerja sebagai seorang kepala litigator dalam sengketa perdagangan tingkat tinggi.

Azevedo baru-baru ini menegaskan bahwa sebagai pemimpin WTO, ia tidak akan menjadi alat permainan Brazil.

"Jika saya terpilih, saya tidak akan berada di sana membela kepentingan Brazil atau apapun jenisnya, atau kebijakan perdagangan Brazil," katanya kepada AFP baru-baru ini.

Belum pernah terjadi sebelumnya sembilan nama memasuki bursa perlombaan calon pimpinan WTO.

Mereka yang tersisih di babak pertama pada pertengahan April berasal dari Kenya, Ghana, Jordania dan Kosta Rika, sementara Indonesia, Korea Selatan dan Selandia Baru keluar dari perlombaan di babak kedua pada akhir bulan.

Sejak didirikan dalam bentuk yang sekarang pada 1995, kepala WTO telah di jabat tokoh dari Irlandia, Italia, Selandia Baru dan Thailand, dan dengan Lamy dari Prancis yang menjabat sejak 2005.

Indonesia mencalonkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sebagai ketua WTO, namun terhenti di putaran kedua setelah tak mendapat dukungan 159 negara anggota WTO.

Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013