Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menjamin aset milik warga Syiah di kampung halamannya di Sampang, tetap aman karena sudah dibentuk tim untuk mengawasi dan mengawalnya.

"Tim ini bentukan pemerintah kabupaten setempat yang bertugas menjaga dan mendata seluruh aset warga Syiah yang sekarang ditinggalkan. Pendataan untuk menjamin seluruh aset tetap aman selama ditinggal mengungsi," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Jumat.

Sejak sepekan lalu, ratusan warga Syiah yang sebelumnya mengungsi di GOR Sampang sudah dipindahkan sementara ke Rumah Susun Puspa Agro di Sidoarjo. Relokasi dilakukan karena lokasi pengungsian sebelumnya dinilai sangat tidak layak dan mengganggu kesehatan warga, terutama wanita dan anak-anak.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu menjelaskan, relokasi hanyalah bersifat sementara dan pihaknya tidak akan memaksa warga Syiah untuk kembali. Hanya saja, perlu ada kepastian bahwa situasi sudah aman terkendali.

"Di Puspa Agro itu sifatnya hanya sementara dan dipersilahkan kembali kalau memang sudah aman serta mau menerima kembali. Pemindahan dari GOR ke rumah susun karena kasihan warga sendiri dengan lokasi pengungsian yang tidak layak," katanya.

Terkait keyakinan, gubernur tidak akan mengintervensi untuk mengubah keyakinan warga. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Kementerian Agama.

Sementara itu, selama di pengungsian, pemerintah juga menjamin akan memenuhi seluruh kebutuhan pengungsi mulai dari makan, minum, pakaian hingga membebaskan seluruh kebutuhan mulai air, listrik, hingga sewa kamar.

Di samping itu, lanjut dia, Pemprov Jatim sudah menganggarkan hingga Rp287 juta setiap bulannya untuk warga Syiah yang tinggal di rumah susun hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan.

Gubernur juga membantah bahwa relokasi warga Syiah merupakan pengusiran, karena pemindahan itu bebas. Ia mengaku, kasus ini bukan masalah Sunni-Syiah, tapi masalah kultural, karena Syiah di Bondowoso, Pasuruan, atau tempat lain di Jatim juga tidak ada masalah.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013