Pekanbaru (ANTARA News) - Polda Riau berupaya untuk meningkatkan peran Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) sebagai garda terdepan mendeteksi imigran gelap yang masuk ke Riau.

"Babinkamtibmas sebagai salah satu basis deteksi masuknya para imigran," kata Wakapolda Riau, Kombes Pol Abdul Gofur, di Riau, Pekanbaru.

Terkait hal ini, pihaknya akan menyebar babinkamtibmas ke seluruh wilayah perbatasan Riau.

Kepulauan Riau yang memiliki garis pantai sepanjang 1.600 kilometer membuat mayoritas imigran gelap yang ingin masuk ke Riau, menggunakan jalur laut. Kendalanya, dari ribuan pelabuhan yang tersebar di Riau, hanya beberapa pelabuhan saja yang bisa diawasi polisi karena mayoritas pelabuhan merupakan pelabuhan rakyat.

"Kalau dipetakan, hanya ada beberapa pelabuhan saja yang bisa diawasi, sedangkan pelabuhan lain yang jumlahnya ribuan merupakan pelabuhan rakyat, sehingga mereka (imigran) bebas berlabuh di sana," katanya.

Pihaknya telah bekerja sama dengan Ditpolair untuk mengendus kehadiran para imigran yang biasanya datang di saat pengawasan petugas lengah, yakni malam hari.

Sementara Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol DTM Silitonga mengatakan selain jalur laut, para imigran juga ada yang menggunakan jalur darat.      

Untuk mengendus upaya penyelundupan imigran gelap via jalur darat, pihaknya selama ini telah menyebar para informan di berbagai agen bus.

"Kami sebarkan informan di pool-pool bus yang biasa mereka gunakan," katanya.

Dalam beberapa kasus yang dia tangani, terungkap bahwa para imigran yang memakai jalur darat tidak hanya menggunakan bus saja, melainkan ada yang menggunakan kendaraan sewa.

"Beberapa ada yang tertangkap saat mereka berhenti di rumah makan. Ada informan kami di situ, dia ngasih tahu dan akhirnya mereka, kami tangkap," katanya.

Pihaknya menambahkan, kerjasama kepolisian dengan Organda, para pemilik kendaraan sewa dan pemilik angkutan umum perlu ditingkatkan untuk mengatasi banyaknya kasus imigran gelap di Riau.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013