Manado (ANTARA News) - Menteri Pertanian DR. Ir. Suswono, MMA mengatakan diperlukan reinventasi dan pengembangan tehnologi mutakhir dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang nuklir dan bioteknologi dalam menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Menteri mengatakan hal itu ketika menjadi keynote speaker dalam Seminar Optimalisasi Pembangunan Pertanian Sulawesi Utara (Sulut) Menuju Sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Asia Pasifik dan Menyongsong MEA, ungkap Kabag Humas Pemprov Sulut, Jemmy Kumendong di Manado, Rabu.

Seminar tersebut berlangsung (28/4) di salah satu hotel berbintang di Kota Manado dalam rangka Dies Natalis ke-54 Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado berkerjasama dengan Dinas Pertanian Peternakan Provinsi Sulut.

Menurut Menteri, ungkap Kumendong, dalam menuju MEA juga perlu menyiapkan produk pertanian andalan yang mampu bertahan pada pasar domestik dan mampu bersaing dalam pasar regional dan global.

Menteri juga meminta pemerintah harus berupaya melakukan distribusi sistim logistik, pengembangan infrastruktur, peningkatan efisiensi yang didukung regulasi dan fasilitas pendukung lainnya, demikian dikutip Kumendong.

Sementara itu, kata Kumendong, Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang menyampaikan bahwa sektor pertanian sebagai leading sector di daerah ini perlu diberikan perhatian khusus terutama di bidang sumber daya manusia (SDM).

Pada bagian lain sambutannya, Sarundajang menekankan pada perlunya sinergitas antara green economic dan blue economic  mengingat sebagai negara kepulauan terbesar Indonesia belum secara maksimal menggali potensi ekonomi yang terdapat di laut.


Pewarta: Jootje Kumajas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014