... memberlakukan larangan itu sejak 6 Mei 2014 hingga batas yang tidak ditentukan... "
Jember, Jawa Timur (ANTARA News) - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Timur, Kabupaten Jember, masih memberlakukan pendakian terbatas di Gunung Ijen (2.386 meter dari permukaan laut) karena peningkatan aktivitas gunung api itu.

"Pendakian malam masih ditutup karena suhu air kawah masih fluktuatif, namun informasi yang kami dapat aktivitas kegempaan cenderung menurun dan tidak seperti pada awal Mei lalu," kata Kepala BKSDA Wilayah III di Jember, Sunandar Trigunajasa, Sabtu.

Aktivitas gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi itu meningkat sejak awal Mei 2014. 

BKSDA sebagai pengelola Taman Wisata Alam Kawah Gunung Ijen memberlakukan larangan itu sejak 6 Mei 2014 hingga batas yang tidak ditentukan.

"Juga karena ada indikator bualan (gelembung) buih putih di sejumlah titik air kawah, bisa menyebabkan gas beracun pada malam hari dan pergerakan asap tidak terlihat pada malam hari," tuturnya.

Apabila hujan malam hari, kata dia, gelembung di sejumlah titik air kawah sulit terpendar dan menyebabkan gas beracun yang sangat berbahaya bagi para pendaki. 

"Wisatawan boleh melakukan pendakian pada pagi dan siang hari dengan radius aman satu kilometer dari puncak kawah sesuai dengan rekomendasi PVMBG karena status Gunung Ijen Level II (Waspada)," katanya.

Dengan penutupan pendakian pada malam hari, lanjut dia, para pendaki tidak bisa menikmati fenomena api biru (blue fire) Kawah Gunung Ijen yang menjadi andalan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing dan domestik.

Data di BKSDA Jatim III tercatat jumlah wisatawan yang melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Ijen selama 2013 tercatat sebanyak 8.713 wisatawan domestik dan 2.673 wisatawan mancanegara.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014