Pemberian penghargaan ini hasil kesepakatan Dewan Penilai yang terdiri dari Prof Bambang Hidayat, Prof Mardjono Siswosuwarno, Prof Magnis Suseno, Prof Satrio Soemantri Brodjonegoro, dan saya sendiri,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie meraih penghargaan prestisius yakni Rooseeno Award di Jakarta, Sabtu malam.

Penghargaan tersebut merupakan kerja sama Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Biro Oktroi Roosseno.

"Pemberian penghargaan ini hasil kesepakatan Dewan Penilai yang terdiri dari Prof Bambang Hidayat, Prof Mardjono Siswosuwarno, Prof Magnis Suseno, Prof Satrio Soemantri Brodjonegoro, dan saya sendiri," ujar Prof Toeti Heraty.

Roosseno Soerjohadikoesoema merupakan Bapak Beton Bertulang Indonesia. Roosseno adalah Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Ali Sastroamidjojo.

Penghargaan Roosseno ini merupakan penghargaan keempat. Program pertama pada 2011 yakni bantuan dana penelitian untuk bidang sains dan teknologi.

Program kedua 2012, bantuan dana penelitian untuk bidang sosial, humaniora, dan indikasi geografis.

Program ketiga, diberikan bantuan dana kepada peneliti yang menekuni rempah-rempah.

"Dewan juri berpendapat sudah saatnya, penghargaan diberi kepada seseorang yang berjasa," tambah Toety.

Beberapa pertimbangan, penghargaan tersebut diserahkan kepada Habibie yakni cepat tanggap dengan kejadian di sekitar, seseorang yang inovatif dan kreatif, kehidupan keluarga yang harmonis, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa kepemimpinan, sosok fenomenal, dan berjiwa pionir.

Habibie sendiri mengharapkan penghargaan tersebut dapat menjadi momentum bagi para ilmuwan untuk bersatu dalam membangun bangsa.

"Ini suatu kebanggaan bagi saya, bisa menerima penghargaan ini. Apalagi, saya sudah kenal dengan Om Roosseno sejak SMA di Bandung," kata Habibie.

Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Prof Sangkot Marzuki mengatakan meski Habibie telah meraih banyak penghargaan, namun penghargaan Roosseno itu tetap istimewa.
(I025/R010)

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014