Kudus (ANTARA News) - Komandan Korem (Danrem) 073/Makutarama Kolonel Kav. Bueng Wardadi mengungkapkan kasus penipuan oleh oknum dengan berkedok TNI gadungan di wilayah Korem Makutarama selama 2013 hingga 2014 mencapai 22 kasus.

"Puluhan kasus tersebut, terjadi di empat kabupaten yaitu Rembang, Blora, Kudus, dan Demak," ujarnya, ditemui usai memberikan pengarahan kepada anggota Kodim 0722/Kudus dan Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLIII Kodim 0722/Kudus didampingi Komandan Kodim 0722/ Kudus, Letkol ARH M. Ibnu Sukelan, di Kudus, Selasa.

Jumlah kasus penipuan sepeda motor dengan mengatasnamakan anggota TNI di Kabupaten Rembang, kata dia, tercatat ada tiga kasus, Kabupaten Blora satu kasus, Kabupaten Kudus dan Demak masing-masing sembilan kasus.

Dari puluhan kasus tersebut, kata dia, terungkap satu kasus di Kabupaten Blora dengan tersangka bernama Suhardiyanto yang mengaku sebagai anggota TNI yang bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 0721/Blora bernama Letnan Satu Bambang.

Kasus penipuan sepeda motor tersebut, lanjut dia, masih ditangani Polres Blora dengan kerja sama dengan Kodim setempat.

Ia berharap, masyarakat tidak mudah percaya dengan seseorang yang mengaku anggota TNI dan hendak meminjam sepeda motor atau barang berharga lainnya.

"Sasaran yang dituju biasanya pemilik tempat usaha, salah satunya warung makan dengan berpura-pura memesan dalam jumlah banyak untuk membuat pemiliknya kerepotan melayani pesanan tersebut," ujarnya.

Kondisi tersebut, lanjut dia, dimanfaatkan untuk melancarkan aksi penipuannya dengan berpura-pura meminjam sepeda motor untuk mengambil sesuatu.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku selalu membawa atribut TNI, seperti tas berlogo TNI, seragam TNI serta pistol mainan.

Modus penipuan yang terjadi di empat kabupaten, katanya, hampir sama sehingga memunculkan dugaan adanya sebuah sindikat penipuan berkedok TNI gadungan.

"Hingga kini, kami terus berupaya mengungkap kasus tersebut karena citra TNI yang sudah dibangun dengan susah payah justru dirusak oleh pelaku penipuan tersebut," ujarnya.

Komandan Kodim 0722/ Kudus, Letkol ARH M. Ibnu Sukelan menambahkan, kasus penipuan sepeda motor berkedok TNI pada tahun 2013 sebanyak lima kasus dan 2014 sebanyak empat kasus.

"Hingga kini masih diselidiki guna mengungkap pelakunya dengan menjalin kerja sama dengan Polres Kudus," ujarnya.

Salah satu pelaku yang melakukan aksi penipuan dengan mengatasnamakan anggota TNI juga sempat terekam kamera CCTV di salah satu SPBU di Kudus, namun identitas pelaku masih sulit diungkap.

Upaya lain untuk mencegah aksi penipuan kembali terjadi, yakni dengan mengoptimalkan peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) agar lebih dikenal masyarakat, terutama para pelaku usaha yang selama ini menjadi target sasasaran penipuan.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014