Para tersangka yang ditahan rata-rata tulang punggung keluarga, sudah sepantasnya kami membantu agar pihak keluarga tidak tertekan dengan musibah yang mereka hadapi saat ini."
Mataram (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, tengah memberikan pembinaan kepada para keluarga tersangka teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus 88/anti teror pada dua pekan lalu di Kabupaten Bima.

"Upaya pembinaan saat ini sedang berjalan, tujuan utamanya agar pihak keluarga korban tidak ada yang ikut terjerumus ke dalam ajaran radikal ini. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan di masyarakat," kata Kepala Kepolisian Daerah NTB Brigjen Pol Sriyono kepada wartawan, Mataram, Jumat.

Hal itu dilakukannya terkait tanggung jawab pihak kepolisian sebagai pengayom masyarakat. "Para tersangka yang ditahan rata-rata tulang punggung keluarga, sudah sepantasnya kami membantu agar pihak keluarga tidak tertekan dengan musibah yang mereka hadapi saat ini," ujarnya.

Dikondisi saat ini, diketahui bahwa keluarga para tersangka masih terganggu dari segi psikologis dan mentalnya. Sehubungan hal itu, upaya pihak kepolisian untuk membangkitkan semangat hidup keluarga para tersangka, Kesatuan Bintara pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas) kepolisian setempat telah ditugaskan untuk memberikan bimbingan.

"Sesuai dengan tugasnya, Babinkamtibmas sudah kami arahkan untuk mendampingi pihak keluarga para tersangka agar mampu membina dan mengayomi terutama bagi anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah, psikologis dan mentalnya harus dibangun," katanya.

Kesatuan Babinkamtimbas Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yakni berperan aktif dalam meningkat keamanan dan ketertiban di masyarakat.

"Disinilah peran Babinkamtibmas yang menjadi ujung tombak di masyarakat, mereka tengah ditugaskan sampai kondisi di lapangan pascakejadian itu dapat pulih kembali," ujarnya.

Selain itu, guna cepat memulihkan suasana di masyarakat, pihak kepolisian berinisiatif mengajak pemerintah setempat, seluruh organisasi masyarakat, para tokoh agama, maupun lembaga terkait untuk bersama-sama mengembalikan kondisi menjadi lebih kondusif.

"Kami atas nama kepolisian mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara kondisi agar tetap kondusif, sehingga nantinya seluruh warga dapat kembali beraktifitas dengan normal," kata Brigjen Sriyono.

Diketahui, sebelumnya Tim Densus 88/anti teror telah melakukan penangkapan enam terduga teroris yakni NR, GN, CL, DD, JW, dan SH di Kabupaten Bima pada dua pekan lalu di sejumlah lokasi. Salah satu pelaku yakni NR (23), tewas tertembak karena hendak melakukan perlawanan saat Tim Densus 88/anti teror akan menangkapnya di Desa Oo, Kabupaten Dompu pada Sabtu (20/9) lalu.

Sehingga dari kejadian itu, dampak psikologis dan mental yang diakibatkan, tidak hanya dialami oleh pihak keluarga tersangka teroris. Bahkan, warga sekitar yang menyaksikan maupun yang mendengar kabar itu masih merasakan trauma pascakejadian hingga saat ini. (*)

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014