Kunjungan PM Norwegia Erna Solberg ke Indonesia ini merupakan yang pertama."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Norwegia saling mendukung untuk mencalonkan diri sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

"Kedua negara mendukung pencalonan Anggota Tidak Tetap DK PBB periode 2019-2020 untuk Indonesia dan Norwegia untuk periode 2021-2022," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan bersama usai pertemuan bilateral dengan PM Kerajaan Norwegia Erna Solberg di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Menurut Presiden Jokowi, dalam pertemuan itu kedua kepala pemerintahan juga bertukar pikiran mengenai isu Laut Tiongkok Selatan maupun situasi di Timur Tengah.

Pertemuan bilateral kedua negara, dikemukakan Presiden, berlangsung produktif dan menghasilkan sejumlah kesepakatan.

"Kunjungan PM Norwegia Erna Solberg ke Indonesia ini merupakan yang pertama," kata Presiden Jokowi.

Presiden menyebutkan, bagi RI, Norwegia merupakan mitra kerja sama yang penting dalam bidang lingkungan hidup, perikanan, penegakan hak asasi manusia, pengembangan maritim.

"Oleh karena itu kami bahas upaya-upaya peningkatan kerja sama bilateral bidang lingkungan hidup yang pelaksanaannya sudah mulai dari tahun 2010," kata Presiden.

Kedua negara juga meningkatkan kerja sama dalam pemberantasan penangkapan ikan secara tidak sah (illegal fishing), penyediaan energi listrik dari biogas dan kerja sama untuk melatih 25 polisi wanita dan 12 guru dari Afganistan di Jakarta dan Bandung.

"Dalam bidang pendidikan ada kerja sama antarpeguruan tinggi, seperti dengan UGM, ITB dan Akper Ibnu Sina," demikian Presiden Jokowi.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015