Makasar (ANTARA News) - Yayasan Toyota dan Astra (YTA) akan lebih fokus memberi beasiswa kepada mahasiswa teknik untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas insinyur di Indonesia agar lebih berdaya saing menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) awal tahun depan.

"Kami ingin membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas lulusan pendidikan jurusan teknik sebagai upaya meningkatkan daya saing nasional," kata Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo, di sela-sela kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.

Apalagi, lanjut dia, Indonesia berkeinginan membangun industri yang tangguh. Untuk itu diperlukan tenaga sumber daya manusia (SDM) di bidang teknik yang berkualitas tinggi agar tujuan tersebut tercapai.

Oleh karena itu dalam kuliah umum bertema "How Engineering Meets The Customer Needs," Rahmat Samulo membagi pengalaman kepada sekitar mahasiswa Unhas, terutama dari fakultas teknik, tentang bagaimana para insinyur di Toyota mengembangkan idenya dalam memenuhi kebutuhan konsumen sehingga perusahaan Jepang itu bisa berhasil menjadi produsen otomotif terbesar di dunia, termasuk menjadi pemimpin pasar dan produksi mobil di Indonesia.

Selama 40 tahun YTA berdiri telah memberikan beasiswa dan bantuan penelitian kepada 92.713 orang termasuk pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta tenaga pengajar, dan peneliti, senilai Rp64 miliar.

Ditambahkan GM Perencanaan Perusahaan dan Humas TAM Widyawati Soedigdo, ke depan YTA akan semakin fokus memberikan beasiswa mahasiswa di bidang teknik untuk membantu pemerintah meningkatkan jumlah dan kualitas insinyur di dalam negeri.

"Ke depan kami akan memberikan beasiswa lebih banyak ke mahasiswa teknik, mungkin 50 persennya," kata dia di sela-sela penyerahan bantuan sedan Vios sebagai mobil peraga kepada Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA.

Ditambahkan Ketua YTA Mintarjo Darmali, sampai saat ini sudah 550 mahasiwa Unhas yang telah menerima beasiswa dari YTA. "Jika dulu kami hanya memberi beasiswa, dua tahun terakhir ini kami melakukan tatap muka melalui kuliah umum untuk mengetahui siapa yang menerima (beasiswa) dan sang penerima mengetahui siapa yang memberikan," katanya.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA mengharapkan bantuan swasta tidak hanya pada pemberian beasiswa dan alat peraga, tapi juga menjembatani hasil penelitian kalangan akademisi, terutama berupa produk, agar dapat kepercayaan pasar khususnya di kalangan dunia usaha.

Kuliah umum dan penyerahan bantuan mobil sebagai alat peraga di Unhas merupakan penutup rangkaian kegiatan 40 tahun YTA, yang sebelumnya juga dilakukan di sejumlah perguruan tinggi terkemuka seperti Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Surabaya (ITS). 
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015