Cianjur (ANTARA News) - Bupati Cianjur, Jabar, Tjetjep Muchtar Soleh, akan meminta kebijakan pusat untuk penambahan kuota daging sapi impor, namun permintaan tersebut menunggu laporan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Cianjur.

"Mengenai rekomendasi penambahan kouta daging sapi akan saya sampaikan langsung ke pusat jika mendesak. Saya tidak tahu kebutuhan daging sapi untuk warga Cianjur, tapi kita akan tunggu laporan Disperindag. Setahu saya daging sapi di Cianjur aman-aman saja," katanya dihadapan wartawan di Cianjur, Senin.

Hngga saat ini ia belum mendapatkan laporan dari Disperindag mengenai kelangkaan daging sapi yang berdampak meroketnya harga di pasaran.

"Kalau memang langka dan mahal, Disperindag segera merekomendasikan penambahan kuota. Saya sendiri yang akan menidaklanjuti ke pemerintah pusat," katanya.

Sementara Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Cianjur, Judi Adi Nugroho, menuturkan, akan segera memberikan rekomendasi dan laporan mengenai kurangnya pasokan daging sapi yang berdampak pada tingginya harga di setiap pasar tradisional, sedangkan untuk penambahan kuota merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Bahkan pihaknya akan membuatkan laporan secepatnya pada bupati. Selama ini tambah dia, kebutuhan daging sapi untuk Kabupaten Cianjur, lebih kurang 300 ton per bulan atau sebanyak 20 ekor sapi per hari. Dimana kuota tersebut sudah mencukupi karena kebutuhan daging sapi ini relatif.

"Kebetulan dari NTT kemarin ke Cianjur, di sana harga daging sapi murah hanya Rp70 ribu per kilogram. Berarti permasalah kekurangan kuota ini hanya di Jawa Barat, tidak menyeluruh se-Indonesia," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015