Malang (ANTARA News) - Sebagian mahasiswa pada sejumlah kampus di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, menjalani perkuliahan dengan memakai sarung sebagai bagian dari peringatan Hari Santri Nasional yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu.

Salah satu kampus yang mewajibkan mahasiswanya memakai sarung pada Hari Santri Nasional (HSN) itu adalah Universitas Islam Malang, sedangkan mahasiswi dan civitas akademika perempuan diwajibkan mengenakan kain panjang.

"Kewajiban memakai sarung dan kopiah bagi mahasiswa ini sebagai bentuk menghormati HSN yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober. Sarung merupakan ciri khas santri dan merupakan busana asli Indonesia, sehingga selama sehari penuh mahasiswa diwajibkan memakai sarung dan mahasiswi memakai rok panjang," kata Wakil Rektor II Unisma Noor Shodiq Askandar di Malang.

Ia menyebut sarung adalah salah satu ciri khas para pejuang Indonesia di masa penjajahan, selain simbol perlawanan bangsa Indonesia saat itu dalam melawan masuknya budaya Barat. Ketika itu, penjajah mengenakan celana panjang, sedangkan ulama melawannya dengan menggunakan sarung.

Untuk mengembalikan dan menguatkan identitas santri pada Hari Santri Nasional ini, seluruh civitas akademika Unisma memakai sarung sebagai kampanye untuk mengingatkan perjuangan para ulama. Apalagi, tepat 70 tahun lalu, bertepatan dengan Resolusi Jihad, yakni sebuah seruan yang dikumandangkan pendiri NU KH Hasyim Asyari pada Nahdliyin untuk berjihad melawan penjajah dan sekutunya.

Guna memperingati Hari Santri Nasional yang ditetapkan sesuai Resolusi Jihad, Unisma juga memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI), yakni menjalani perkuliahan dengan memakai sarung yang diikuti oleh sekitar 5 ribu peserta, baik mahasiswa maupun dosen.

Tim juri MURI sejak pagi mengelilingi kampus ini untuk elihat penampilan mahasiswa dan dosen memakai sarung.

"Rekor MuRI ini diharapkan mampu lebih memperkenalkan Unisma sekaligus menanamkan rasa dan karakter Nahdatul Ulama (NU) yang kuat dalam diri keluarga besar Unisma. Selain itu, sebagai upaya menghapuskan stigma negatif di kalangan masyarakat tentang santri atau orang-orang yang bersarung," kata Wakil Rektor I Unisma Junaidi Mistar.

Selain di Unisma, mahasiswa Universitas Kanjuruhan (Unikama) juga diwajibkan memakai sarung selama mengikuti perkuliahan untuk menghormati Hari Santri Nasional.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015