Jakarta (ANTARA News) - Pengusaha jamu dan komestik terkemuka Indonesia, Mooryati Soedibyo, berencana meluncurkan buku autobiografi perjalanan hidupnya menjelang Hari Kartini 2016.

"Buku akan diluncurkan menjelang Hari Kartini tahun ini. Sebenarnya sudah jadi, tetapi saya kalahkan untuk Hari Ulang Tahun ke-88 esok hari (5/1). Anak dan cucu saya bilang, ulang tahun saya juga penting," kata Pendiri Yayasan Puteri Indonesia (YPI) ini dalam  konferensi pers Menyambut HUT ke-88 tahun Mooryati Soedibyo di Jakarta, Senin.

Pendiri PT Mustika Ratu dan berpengaruh dalam dunia kecantikan Indonesia itu mengatakan tebal buku autobiografi ini 400-450 halaman.

Buku keenam yang ditulisnya ini menceritakan kehidupannya sejak kecil, yakni bocah berusia 3 tahun yang tinggal di Keraton Surakarta.

Ia membiasakan berbahasa Jawa yang baik, belajar bertata krama, berbagai tata seni dan tradisi sarana perawatan kesehatan dan kecantikan, peribahasa, serta filosofi Keraton.

"Apa yang saya pelajari, apa yang dipesankan bapak dan ibu saya, semua diceritakan di buku ini. Pelajaran di Keraton contohnya, harus kuat prihatin, jangan mengandalkan keturunan karena dunia akan berubah," kata penggemar buku ilmu ekonomi ini.

Mooryati telah mendokumentasikan pengetahuan tradisi dan budaya Jawa dalam buku yang ia tulis berjudul "Seni Ngadi Saliro dan Ngadi Busono" (1978) dan kemudian buku "Alam Sumber Kesehatan" (1998) yang berisi ensiklopedia jamu-jamuan.

Buku ketiganya adalah "Pengantin Indonesia" (2000), kemudian tiga tahun setelahnya berjudul "Busana Keraton Surakarta Hadiningrat" yang juga diterbitkan dalam versi bahasa Inggris, serta buku terakhir "Transforming Womans Voices" yang menceritakan pengalaman 5 tahunnya sebagai anggota lembaga legislatif.

Mooryati yang akan menginjak usia ke-88 tahun pada 5 Januari 2016 masih aktif di berbagai kegiatan, seperti menjadi salah satu penasihat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia dan sesekali mengawasi perusahaan yang kini dilanjutkan anaknya, Putri K. Wardani sebagai Presiden Direktur PT Mustika Ratu.

Sejak merintis bisnis yang bermula meramu minuman beras kencur sendiri di garasi rumahnya pertengahan 1973, Mooryati kini sukses memperluas pasar hingga ke lebih dari 20 negara, antara lain Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016