Mataram (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto meminta pembudidaya ikan menghentikan penggunaan kaporit yang bisa merusak lingkungan dan membunuh biota laut.

"Ibu menteri juga meminta dalam sistem pengelolaan tambak udang, kaporit juga harus dikurangi," katanya di Mataram, Kamis.

Slamet Soebjakto berada di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka menghadiri kegiatan rapat koordinasi sertifikasi cara budidaya ikan yang baik (CBIB), yang diikuti 250 pejabat sektor kelautan dan perikanan dari KKP dan 34 provinsi se-Indonesia.

Ia mengatakan, lingkungan yang mendukung usaha perikanan budidaya harus mulai ditata, begitu juga dengan penghijauan berupa penanaman mangrove harus digalakkan kembali, dan bagaimana penataan "inlet" dan "outlet" tidak menjadi satu.

Bagaimana juga sistem pembuangan instalasi pembuangan air limbah (ipal) sudah mulai ada. Semua itu, menurut Slamet, harus tercermin dalam butir CBIB.

"CBIB harus mengarah ke kebijakan KKP yang digencarkan ibu menteri," ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, hasil produksi budidaya perikanan Indonesia dianggap bebas residu atau tidak ada temuan penggunaan antibiotik dan bahan berbahaya merusak lingkungan di Eropa.

Namun, upaya menekan bahkan menghentikan penggunaan kaporit perlu terus dikampanyekan, terutama oleh para pengawas yang ada di unit pelaksana teknis (UPT) atau balai, baik yang berada di bawah KKP atau milik pemerintah daerah.

"Kaporit itu merusak lingkungan, meskipun sudah netral, tapi residunya bisa juga membunuh biota laut lainnya, kerang-kerangan, plankton dan bisa juga merusak karang," ucapnya.

Pembinaan tentang efek negatif penggunaan bahan berbahaya untuk budidaya perikanan, lanjut Slamet, sangat perlu untuk terus digalakkan.

Sebab, ternyata di daerah terpencil di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, yang jauh dari jangkauan, masih ditemukan penggunaan bahan pertanian untuk budidaya udang berupa "deodan".

"Deodan sudah tidak ada lagi, namun ternyata di satu tempat di Kalimantan Utara masih ada, memang Indonesia ini luas, sehingga masih ada daerah-daerah yang belum terjamah dari pembinaan," katanya.

Peranan pengawas, kata Slamet, sangat penting, bukan hanya mengawasi, tapi memberikan pembinaan untuk disiplin tidak menggunakan bahan dilarang pemerintah untuk budidaya perikanan, salah satunya kaporit.

Kaporit adalah bahan kimiawi untuk membersihkan air, mematikan kuman-kuman, memutihkan kain dan sebagainya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016