Madiun (ANTARA News) - Wali Kota Madiun Bambang Irianto yang juga tersangka kasus dugaan korupsi gratifikasi proyek pembangunan Pasar Besar Madiun (PBM) senilai Rp76,5 miliar ditahan di rumah tahanan KPK di Jakarta setelah menjalani pemeriksaan yang kedua, Rabu.

"Iya benar, BI (Bambang Irianto) ditahan untuk 20 hari pertama, terhitung mulai hari ini, Rabu (23/11) di Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Timur Cabang KPK," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati Iskak saat dihubungi melalui telepon dari Madiun, Jawa Timur.

Menurut dia, upaya hukum penahanan tersebut untuk kepentingan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait pembangunan Pasar Besar Kota Madiun tahun 2009-2012.

Penahanan dilakukan setelah orang nomor satu di Pemerintah Kota Madiun tersebut memenuhi panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan yang kedua kalinya sebagai tersangka.

Bambang Irianto menjalani pemeriksaan dengan didampingi oleh sejumlah penasihat hukumnya. Dia telah menunjuk enam orang penasihat hukum untuk menghadapi kasus tersebut.

Enam orang penasihat hukum tersebut adalah tiga orang dari kantor pengacara Indra Priangkasa dan Partners serta tiga orang lainnya dari kantor pengacara Dody Abdul Kadir dan Asosiates dari Jakarta.

Sementara, bertepatan dengan pemeriksaan dan penahanan Wali Kota Madiun Bambang Irianto tersebut di Jakarta, tim penyidik KPK kembali melakukan penggeledahan di sejumah lokasi di Kota Madiun guna pengembangan kasus yang sama.

Sejumlah lokasi yang digeledah oleh tim antirasuah tersebut antara lain rumah pribadi Wali Kota Madiun Bambang Irianto di Jalan Jawa dan rumah Bondan Pandji Saputro (adik kandung Bambang Irianto) di Jalan Cokrobasonto No 25 Kelurahan Josenan Kota Madiun.

Kemudian, rumah Bonny Laksamana (anak kandung Bambang Irianto) di Jalan Salak No 78 Kelurahan Taman, ruang Bagian Administrasi Umum Setda Kota Madiun, ruang kerja Wali Kota, ruang kerja Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, dan LPSE di lingkungan Balai Kota Madiun di Jalan Pahlawan.

Pantauan di lapangan, penggeledahan di rumah pribadi, rumah anak kandung, dan adik kandung berlangsung dari pukul 10.30 WIB hingga sekitar pukul 14.00 WIB.

Sedangkan penggeledahan di lingkungan Balai Kota Madiun, yakni di ruang Bagian Administrasi Umum Setda Kota Madiun, ruang kerja Wali Kota, ruang kerja Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, dan LPSE berlangsung secara bergantian mulai pukul 10.30 WIB hingga pukul 19.45 WIB.

Seperti diketahui, KPK menetapkan Wali Kota Madiun Bambang Irianto sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi gratifikasi terkait pembangunan pasar besar Kota Madiun tahun anggaran 2009-2012. Bambang disangkakan pasal 12 huruf i atau pasal 12 B atau pasal 11 UU Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016