Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pers hingga pukul 13.00 WIB, Rabu, masih berupaya memulihkan lamannya yang diretas pihak tidak bertanggung jawab, kata Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo.

"Untuk jangka pendek sekarang ini berusaha melakukan recovery bagaimana agar situs Dewan Pers kembali pulih," kata pria yang akrab disapa Stanley itu saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Guna menangani hal ini, Dewan Pers harus menggunakan jasa pihak luar karena menurut Stanley di Sekretariat Dewan Pers tidak diperkuat orang yang memiliki keahlian mumpuni pada bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama dalam hal pertahanan dari serangan siber.

Oleh karena itu, Stanley belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan akses ke laman Dewan Pers.

Lebih lanjut untuk mencegah berulangnya aksi serupa di masa mendatang, menurut Stanley, Dewan Pers tengah menggodok pembenahan sistem TIK mereka.

"Termasuk jika memungkinkan kami membuat mirroring supaya tidak bisa diretas. Itu sedang kami bahas. Itu nanti lah," katanya.


Sementara itu, terkait pelaku peretasan sendiri Stanley mengaku belum mendapatkan informasi pasti.

"Belum. Tapi ini kan dari orang yang prihatin dengan kondisi Indonesia, yang dilanda perpecahan bangsa dan seterusnya," kata Stanley.

Hal itu juga antara lain terlihat dengan pesan mengenai keprihatinan atas perpecahan bangsa yang melanda Indonesia diiringi dengan lagu wajib nasional Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki sebagai musik latar.

"Mungkin ini anak muda yang prihatin dengan kondisi Indonesia, melihat situs Dewan Pers banyak dikunjungi orang tapi tidak tahu sebagai rujukan, sehingga menganggap kalau kegalauan ini saya tempel di situs Dewan Pers, maka akan banyak mendapat perhatian banyak orang," pungkas Stanley.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017