Setidaknya mereka bisa menikmati suasana kampung halaman menjelang 17-an."
Hong Kong (ANTARA News) - Ratusan buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong turut memeriahkan lomba tradisional menjelang peringatan hari ulang tahun ke-72 Republik Indonesia (RI) di Victoria Park, Minggu (16/7).

"Nggak ada menang atau kalah. Yang penting hepi," kata Anita, BMI asal Tulungagung, Jawa Timur, yang bermandikan lumpur seusai tim tarik tambangnya dikalahkan tim BMI lainnya.

Meskipun diguyur hujan deras para BMI yang didominasi kaum perempuan itu tidak beranjak dari ajang permainan bertajuk "Pesta Rakyat Merah-Putih" itu.

Padahal, hamparan rerumputan di taman yang menjadi tempat favorit para BMI Hong Kong berkumpul bersama teman-temannya pada setiap akhir pekan itu tergenang air.

Selain terhibur, ratusan BMI tersebut bisa melampiaskan kesenangannya akan perlombaan khas tujuhbelasan yang diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong.

"Lebih meriah tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mudah-mudahan KJRI bisa rutin menggelar acara seperti ini setiap menjelang 17 Agustus," kata Elis, BMI asal Ponorogo, Jawa Timur.

KJRI Hong Kong tahun ini menggelar lomba tarik tambang, balap karung, makan kerupuk, sepak bola yang setiap pasang anggota timnya wajib mengenakan sarung dan karaoke.

Selain itu, KJRI juga menyedikan kotak untuk aksi foto (photo box) yang pesertanya kelompok beranggotakan enam orang.

Untuk selanjutnya foto dalam bingkai khusus Merah-Putih itu akan diunggah di akun Facebook KJRI Hong Kong. Foto yang paling banyak mendapatkan tanda jempol berhak mendapatkan hadiah sejumlah uang tunai.

Dalam menyelenggarakan "Pesta Rakyat Merah-Putih" itu, KJRI Hong Kong didukung 27 mitra kerja, mulai dari agen tenaga kerja hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang beroperasi di Hong Kong.

"Kalau dulu mereka mengadakan acara sendiri-sendiri, sekarang mereka kami koordinasikan sehingga acaranya meriah," kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong dan Makau, Tri Tharyat.

Mengenai pemanfaatan lahan hijau di tengah-tengah kota itu, dia menyebutkan sebagai fasilitas khusus yang diberikan pemerintah Hong Kong sehingga tidak perlu membayar uang sewa.

"Setiap tahun kami dapat jatah dua kali untuk memanfaatkan Victoria Park ini. Shalat Id dan 17-an. Oleh karena itu, salah satunya kami gunakan untuk acara ini. Kalau menunggu tanggal 17 Agustus nanti, malah tidak kebagian karena yang antre sudah banyak," ujarnya.

Ia merasa bersyukur manakala para BMI bisa dengan puas mengikuti acara tersebut, meskipun di bawah guyuran hujan sepanjang hari.

"Setidaknya mereka bisa menikmati suasana kampung halaman menjelang 17-an," demikian Tri Tharyat.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017