Jakarta (Antara) -- "Kita menyambut baik agenda kerja sama Iptek di antara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ini. Yang segera bisa kita lakukan adalah kerja sama bidang pendidikan, pelatihan, dan riset. Dalam riset pengembangan teknologi komunikasi,  konstruksi, energi, pertanian dan kelautan di Indonesia sudah cukup maju dan bisa menjadi konstribusi Indonesia dalam kerangka kerja sama iptek negara-negara OKI,” demikian disampaikan Menteri Koordonator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, saat mendampingi Wapres Jusuf Kalla yang menghadiri konferensi OKI tentang Pengembangan Iptek di Astana, Kazakhstan, Sabtu siang waktu setempat.
 
Konferensi Iptek negara-negara OKI ini bermaksud menyusun strategi dan agenda bersama untuk mengurangi kesenjangan kemajuan Iptek antara negara negara OKI dengan negara maju. Turut dalam kunjungan kerja ini,  selain Menko PMK adalah Menteri Riset Dikti, M Nasir; dan sejumlah rektor dari UI,  ITB,  Unhas, dan ITERA serta Komarudin Hidayat dan Azyumardi Azra. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI sendiri bertujuan untuk memetakan strategi negara-negara Islam dibidang sains dan teknologi dalam 10 tahun ke depan untuk mempersempit kesenjangan sains dan teknologi antar umat Islam dengan negara maju.
 
Rangkaian KTT telah dimulai sejak tanggal 8 September 2017, melalui pembahasan pejabat tinggi masing-masing negara. Acara utama akan diselenggarakan pada 10-11 September  2017. Indonesia dalam KTT ini juga akan menyampaikan pandangan-pandangannya tentang sains, teknologi dan pembangunan manusia. Sementara kegiatan Menko PMK lainnya di hari ini adalah turut mendampingi Wapres Jusuf Kalla bertemu dengan PM Kazakhstan, Bakytzhan Sagintayev, untuk membahas penguatan kerjasama bilateral Indonesia - Kazakhstan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017