Bandarlampung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Lampung menggulirkan dana sebesar Rp50 miliar untuk mendukung penguatan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah melalui penguatan modal.

"Tahun ini, melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) KUMKM hingga Agustus 2017 penyaluran dana bergulir BLUD KUMKM Rp2,29 miliar kepada 79 pelaku, sehingga total penyaluran sejak 2016 mencapai Rp52,68 miliar kepada 2.365 KUMKM," kata Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, perguliran dana tersebut karena banyak koperasi dan UMKM belum layak secara perbankan atau bankable.

Meskipun belum bankable, lanjutnya, usahanya riil dan perlu diperkuat agar mampu menggali potensi daerah menjadi produktif.

Ia menjelaskan, banyak diantara UMKM itu merupakan industri kreatif yang mendukung pariwisata Lampung, sebagai satu dari tiga program unggulan pemerintah daerah. Misalnya, kerajinan kain tapis, tenun khas Lampung.

"Peningkatan dan perluasan akses permodalan ini untuk meningkatkan akses koperasi ke lembaga keuangan. Kemudian, meningkatkan kemampuan koperasi dalam pengajuan investasi," kata Ridho.

Selain menggulirkan modal, Pemprov Lampung juga mendorong perbankan terus meningkatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Ia menjelaskan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, penyaluran program KUR di Provinsi Lampung Rp2,5 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 129.550 pada 2016 dan pada 2017 ini sampai dengan Februari tersalurkan kredit Rp121,86 miliar dengan jumlah 4.132 debitur.

Dalam memperkuat koperasi dan UMKM, Pemprov Lampung juga menggandeng pemerintah pusat melalui program Satu Juta Nama Domain, salah satu program unggulan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Manfaat program ini, menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, Satria Alam, untuk mendorong pelaku UKM memasarkan produk mereka melalui internet.

"Program ini sejalan dengan upaya peningkatan daya saing koperasi dan UKM di Provinsi Lampung," katanya.

Hingga Desember 2016, jumlah koperasi di Provinsi Lampung mencapai 5.320 unit, terdiri atas 3.024 koperasi aktif dan 2.296 koperasi tidak aktif.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017