Lombok Tengah (ANTARA News) - Pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, baru mencapai lima persen, kata General Affair PT Indonesia Tourism Development Corporation I Gusti Lanang Bratasuta.

"Dari panjang 35 kilometer jalan yang akan kami bangun sejak 2016 hingga 2020, baru lima persen yang sudah terealisasi," kata Bratasuta, di Mandalika, Selasa.

Ia menyebutkan ruas jalan yang dibangun mulai dari Pantai Kuta di barat hingga Tanjung Aan di timur.

Proses pembangunannya dilakukan secara bertahap dengan target realisasi mencapai 15 persen hingga akhir tahun 2017.

Menurut dia, jalan yang akan dibangun sepanjang 35 kilometer termasuk untuk lintasan Moto GP sepanjang 4,2 kilometer dari total 106 hektare luas lahan untuk arena balap motor internasional tersebut.

Sirkuit Moto GP tersebut dikelola oleh Vinci Grands Project. Investor yang sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) itu juga akan membangun hotel, ruang pertemuan dan pusat gerai ritel.

"Infrastruktur jalan untuk memudahkan para investor kami bangun dengan melibatkan PT Wijaya Karya, dan beberapa kontraktor lain," ujar Bratasuta didampingi Deputi Project Director ITDC Adi Sujono Prawoto.

Ia mengatakan, pengembangan KEK Mandalika dilakukan mulai dari arah barat atau Pantai Kuta. Pasalnya, kawasan barat sudah hidup dari sisi aktivitas ekonomi, seperti tempat penginapan dan pusat perdagangan.

ITDC juga sudah membangun masjid Mandalika di bagian barat. Di samping tempat ibadah tersebut, juga sudah tersedia lahan parkir yang relatif luas untuk bus-bus yang membawa wisatawan.

Bratasuta menambahkan proses pengembangan kawasan kemudian berlanjut ke arah timur hingga Tanjung Aan yang merupakan lokasi strategis dan menjadi incaran para investor karena daya tarik alam perbukitan dan pesona pantainya.

"Sebagian besar lahan tanah dekat pantai sudah dikavling para investor, terutama di bagian timur," katanya.

Luas lahan KEK Mandalika mencapai 1.250 hektare. Lahan tersebut dikelola oleh PT ITDC, sebagai badan usaha milik negara di sektor pengembangan kawasan pariwisata. 

Pewarta: Awaludin
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017