Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, menilai Partai Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga Hartanto perlu merumuskan branding baru untuk menahan turunnya elektabilitas Golkar dan membuat Golkar kembali berjaya di Pemilu 2019.

"Berdasarkan riset yang dilakukan, figur Airlangga di mata publik yang mengenalnya adalah figur yang bersih, yang bisa contrasting, bisa membedakan diri dari `rezim golkar` sebelumnya," kata Denny JA dalam keterangan tertulisnya menanggapi hasil pleno Golkar yang menunjuk Airlangga Hartato sebagai Plt Ketum Golkar di Jakarta, Kamis.

Munaslub Golkar pun nantinya disepakati hanya mengukuhkan Airlangga sebagai ketum baru.

Ia pun memuji sosok Airlangga karena telah memulai tradisi yang baik dengan meluaskan video pendek berisi gagasannya, yakni "Golkar Bersih, Golkar Bangkit".

Menurut dia, Airlangga membuat pesan itu tak hanya kepada pemilik suara di Golkar, tapi kepada pemilih di Indonesia tentang gagasannya.

Ia memandang Airlangga maju bukan hanya untuk jabatan, melainkan jabatan itu untuk sebuah gagasan.

"Pesan ini yang ingin Airlangga Hartarto sampaikan. Ini tradisi yang lama ditunggu. Sudah lama politik Indonesia sepi dari pertarungan gagasan," ujarnya.

Menurut dia, umumnya berita politik masa kini didominasi oleh sensasi korupsi berjemaah. Bahkan, sangat diwarnai oleh isu perpecahan partai, skandal pribadi, dan remeh temeh lainnya.

"Kita merindukan romantisme politik zaman founding fathers: berpolitik untuk sebuah gagasan Indonesia," kata Denny.

Ia menilai video yang dibuat Airlangga sebagai pesan singkat soal gagasan yang akan dibawanya jika kelak memimpin Golkar. Menurut dia, Airlangga ingin melahirkan partai yang bersih dan membangkitkan sebuah bangsa, sesuai semboyannya "Golkar Bersih, Golkar Bangkit".

"Dalam video pendek 1-2 menit, memang Airlangga Hartarto cukup memberikan `outline` dan kerangka besar saja. Saya mendengar Airlangga Hartarto juga menyiapkan konferensi pers untuk menjelaskan mengapa Partai Golkar dan partai umumnya perlu masuk ke tahap berikutnya, partai modern sebagaimana partai di negara maju," tuturnya.

Ia menilai video yang dibuat Airlangga dengan model "speed drawing" memperkuat tradisi "public expose" yang baik dan memang dibutuhkan.

"Sungguh kita ingin tahu. Jelang munaslub dan setelah munaslub, seberapa berubah Partai Golkar, selaku partai paling senior di Indonesia," ucap Denny.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017