Nanti kita analisis lagi, ketika KPU menetapkan calon."
Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) menyatakan bahwa pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Nusantara bertujuan mendinginkan suasana dan kondisi masyarakat saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018.

"Satgas Nusantara tugasnya bersama-sama memberikan pendinginan, mendinginkan suasana," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan komposisi Satgas Nusantara itu akan diisi para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk meredam suasana yang cenderung panas di tengah masyarakat menjelang pilkada serentak di 171 daerah, meliputi provinsi, kabupaten maupun kotamadya.

Setyo menuturkan memasuki Januari 2018 diramaikan isu dan persiapan pilkada, atau ibaratnya partai politik mulai bergerak, dan diharapkan jangan sampai berlebihan (over).

"Mereka akan bergerak semua. Nah, jangan sampai over. Jangan sampai kepanasan, maka perlu pendingin," ujarnya.

Setyo menyebutkan Satgas Nusantara yang diisi tokoh masyarakat dan tokoh agama itu akan menyampaikan pernyataan yang positif untuk meredam situasi panas di tengah masyarakat.

Ia tidak membantah Satgas Nusantara untuk mengantisipasi kondisi yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat karena Pilkada Serentak 2018.

Selain itu, ia mengungkapkan, Mabes Polri akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pemangku kepentingan lainnya untuk memetakan daerah rawan pada Pilkada Serentak 2018.

Saat ini Polri mengidentifikasi daerah rawan pada Pilkada Serentak 2018, antara lain Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Nanti kita analisis lagi, ketika KPU menetapkan calon," demikian Irjen Pol Setyo Wasisto.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018