Jakarta (ANTARA News) - Atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional cabang pencak silat mengaku perlu adaptasi yang lebih lama menyusul matras pertandingan yang lebih tinggi dari kondisi latihan dan lebih dekat dengan penonton dalam Kejuaraan Uji Coba Asian Games 2018.

"Kami belum berlatih cukup dengan matras yang baru yang lebih tinggi dibanding saat berlatih di sini sebelumnya. Matras latihan kami tidak terlalu tinggi dengan lantai," kata atlet putra Asep Yuldan Sani selepas mengikuti pertandingan seni beregu putra di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu.

Asep mengatakan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) baru berlatih sekitar sepekan sebelum pertandingan kejuaraan uji coba itu sehingga penyesuaian masih kurang.

Rekan satu tim Asep, Nunu Nugraha mengatakan matras pertandingan yang tinggi memaksanya menyeimbangkan posisi ketika bertanding.

"Jarak tempat duduk juri dengan penonton juga terlalu dekat sehingga keamanan bagi juri juga kurang," ujar Nunu.

Nunu mengaku perlu lebih banyak waktu untuk menyiapkan diri dalam penyesuaian arena pertandingan sebelum mengikuti pertandingan Asian Games.

"Selepas SEA Games 2017, kami harus mengikuti sejumlah agenda yang terlalu padat. Lalu, kegiatan berikutnya mulai menurun dan sekarang mengikuti kejuaraan uji coba," kata Nunu.

Tim putra yang terdiri dari Anggi Faisal Mubarok, Nunu Nugraha, dan Asep Yuldan Sani meraih nilai total 466. Sedangkan tim Singapura meraih nilai total 459 dan meraih medali perak.

Selain nomor beregu, Indonesia juga menyabet medali emas dalam kejuaraan uji coba itu pada nomor gand putra. Pasangan Hendy dan Yolla Primadona Jampil meraih nilai total 578.

Sementara, pasangan atlet Filipina Alfau Jan Abad dan Almohaidib Abad meraih medali perak dengan nilai total 568. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018