Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak pasukan angkatan laut Kontingen Garuda di "United Nations Interim Force in Lebanon" (UNIFIL) untuk terus berkontribusi menjaga perdamaian dunia.

Ajakan itu disampaikan Menlu RI saat melakukan kunjungan kerja ke Lebanon dan menemui 100 personel angkatan laut kontingen Garuda yang memperkuat pasukan maritim UNIFIL, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Senin.

(Dokumentasi Kemlu)

Dalam kunjungan kerja ke Lebanon, Menlu RI disambut jajar kehormatan Angkatan Laut Kontingen Garuda di KRI Usman Harun di Port of Beirut pada Minggu (25/2).

Baca juga: Menlu berikan pembekalan kontingen Garuda Unifil

Pada kesempatan itu, Menlu RI menyampaikan rasa bangga dan penghargaan atas kontribusi dan professionalitas angkatan laut Indonesia dalam berkontribusi kepada perdamaian dunia.

"Saya sampaikan apresiasi kepada pasukan perdamaian Garuda yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia," ujar Menlu RI kepada personel angkatan laut kontigen Garuda di Port Beirut, Lebanon.

Indonesia memiliki sejarah panjang dalam berkontribusi bagi perdamaian dunia. Kontingen Garuda telah berkontribusi menjaga perdamaian di Sinai sejak 1957 atau hanya satu dekade setelah Kemerdekaan Indonesia.

Pengiriman kontingen Garuda menunjukkan kepada dunia mengenai komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia yang berksinambungan.

Kontribusi yang berkesinambungan dan rekam jejak itu membuat Indonesia layak mengajukan diri menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.

(Dokumentasi Kemlu)

"Dunia akan dapat melihat rekam jejak komitmen dan kontribusi Indonesia untuk perdamaian dunia. Kami peduli tentang perdamaian dunia, kami peduli tentang masalah kemanusiaan," tutur Menlu Retno.

Kontingen Garuda saat ini telah menjadi tulang punggung operasi maritim UNIFIL. Dari 15 negara yang ikut dalam operasi maritim UNIFIL, hanya Indonesia bersama lima negara lainnya yang berkontribusi kapal dan pasukan.

Selanjutnya, pada pertemuan dengan pasukan angkatan laut Indonesia, Menlu RI juga mengingatkan kembali pentingnya pasukan Indonesia untuk terus menunjung tinggi profesionalitas, kinerja, disiplin, dedikasi, dan menjaga reputasi Indonesia dan TNI di UNIFIL.

"Saya mengingatkan agar pasukan Angkatan Laut di Kontingen Garuda, untuk selalu menjaga nama baik Indonesia dengan selalu mematuhi hukum dan menghormati budaya setempat, serta menjaga sikap dan perilaku setiap berinteraksi dengan masyarakat setempat," tegas Menlu Retno.

Berdasarkan permintaan Pemerintah Lebanon, PBB membentuk "Maritime Task Force UNIFIL" sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006.

Partisipasi angkatan laut Kontingen Garuda di Maritime Task Force UNIFIL dimulai sejak 2009 berlokasi di Markas Besar UNIFIL di Naqoura dan di Port of Beirut.

Baca juga: Kontingen Garuda dikenang cegah bentrokan Lebanon-Israel

(Dokumentasi Kemlu)

Adapun mandat dan tugas dari pasukan maritim UNIFIL adalah untuk membantu angkatan laut Lebanon dalam mengawasi perairan dan garis pantai Lebanon, mencegah masuknya senjata dan barang ilegal melalui perairan Lebanon, serta melatih kemandirian anggota angkatan laut Lebanon.

Pasukan UNIFIL dibentuk PBB pada 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426 yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Lebanon Selatan.

Sejak 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terjadi peningkatan jumlah personil pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan keikutsertaan kontigen Garuda dari Indonesia.

Saat ini Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar pada UNIFIL dengan jumlah 1.290 personil di berbagai lokasi, termasuk 100 personil angkatan laut Indonesia di Maritime Task Force UNIFIL.

Pagelaran pasukan kontingen Garuda di Lebanon juga merupakan pagelaran pasukan Indonesia terbesar di luar negeri.

Baca juga: TNI kirim lagi pasukan ke Lebanon

Video:

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018