Jakarta (ANTARA News) - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tidak ada telur palsu yang beredar di wilayah kerjanya.

"Berdasarkan tindak lanjut pemeriksaan secara organoleptik, didapatkan hasil bahwa telur-telur tersebut asli, tidak palsu," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Darjamuni di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah menindaklanjuti pengaduan masyarakat pada 14 Maret 2018 dalam bentuk rekaman video mengenai telur dari kegiatan Penyaluran Pangan Bersubsidi untuk Masyarakat Tertentu yang diduga palsu karena putih telurnya encer, kuning telurnya kenyal dan ada lapisan kertas pada cangkang dengan melakukan pemeriksaan.

Pada 15 Maret 2018, Tim Pengawas dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian yang terdiri dari perwakilan Bidang Peternakan, Bidang Ketahanan Pangan, Pengawas Mutu dan PPNS serta perwakilan dari Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat mengecek kebenaran pengaduan tersebut.

Petugas dinas mengambil beberapa telur sebagai sampel kemudian mengirimnya ke Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan, Teknologi Peternakan dan Pengujian Mutu Hasil Peternakan di Bambu Apus, Jakarta Timur, untuk diuji.

"Akan tetapi setelah dilakukan pengujian di laboratorium, hasilnya yaitu sampel telur tersebut adalah asli dengan kualitas yang baik. Kami pastikan itu," tutur Darjamuni.

PT Food Station Tjipinang Jaya juga menegaskan bahwa bahan pangan murah yang diperdagangkan maupun disalurkan dalam program Pangan Murah KJP adalah bahan yang masih segar dan berkualitas baik.

"Tidak ada telur palsu seperti yang diisukan beberapa waktu lalu. Hasil uji juga menunjukkan bahwa telur-telur yang diperjualbelikan itu asli dan berkualitas baik," ujar Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi.

Dia mengatakan dalam program Pangan Murah Kartu Jakarta Pintar (KJP), telur ayam dijual dengan harga Rp10.000 per tray berisi 15 telur.

"Hasil uji coba itu kami harapkan dapat meredam isu yang merebak di masyarakat terkait beredarnya telur palsu dan tidak lagi menimbulkan keresahan serta kekhawatiran bagi warga Jakarta," ungkap Arief.

Baca juga: Penjelasan BPOM soal isu telur palsu

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018