Hehehehe... kita memandang ke depan itu dengan rasa optimisme. Kita memandang ke depan itu juga memberikan sebuah harapan lebih baik kepada anak-anak muda kita, kepada rakyat kita."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo tertawa menanggapi prediksi Indonesia akan bubar pada 2030 yang dikutip dan disampaikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya.

"Hehehehe... kita memandang ke depan itu dengan rasa optimisme. Kita memandang ke depan itu juga memberikan sebuah harapan lebih baik kepada anak-anak muda kita, kepada rakyat kita," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah membuka acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Perindo di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu malam.

Presiden saat diminta keterangan oleh wartawan perihal tersebut menyatakan bahwa sesulit apapun tantangan yang ada untuk tetap menegakkan NKRI maka harus dilakukan.

Menurut dia, sangat penting untuk menumbuhkan semangat, optimisme, dan harapan kepada masyarakat secara terus-menerus.

"Sesulit apa pun hambatan yang ada harus ada rasa optimisme, rasa harapan lebih baik," kata Mantan Gubernur DKI itu.

Sebelumnya, akun Partai Gerindra mengupload sebuah video yang berisi pidato Prabowo Subianto yang pada salah satu bagiannya, Prabowo mengutip kajian luar negeri yang memprediksi bahwa Indonesia akan bubar pada 2030.

"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," kata Prabowo.

Hal itu mendapatkan banyak reaksi dari berbagai kalangan, termasuk Presiden Jokowi yang justru menegaskan perlunya membangun optimisme dan harapan di kalangan masyarakat.

Presiden pada kesempatan itu secara resmi membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Perindo yang dihadiri 1.172 kader dari seluruh Indonesia.

Perindo menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional II sebagai langkah konsolidasi partai untuk Pemilu 2019.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018