Jakarta (ANTARA News) - Anda ingin menjadi orang yang waras yang menggunakan akal ketimbang okol? Simak betul-betul apa yang dilakukan dan dikatakan salah satu pemain pilar timnas Spanyol, Isco Alarcon yang bernama lengkap Francisco Román Alarcón Suárez.

Menggunakan akal, bagi Isco, simpel saja. Sebagai pemain sepak bola profesional, ia mememotivasi diri untuk selalu waras dengan mencetak gol bagi El Matador. Buktinya, ia mencetak tiga gol atau hat-trik ketika timnas Spanyol melibas timnas Argentina 6-1 dalam laga uji coba yang digelar di Wanda Metropolitano, Madrid, Selasa (27/03) atau Rabu dini hari WIB.

Tiga gol, ya tiga gol ke gawang timnas Argentiba, bukan sembarang prestasi di laga sepak bola global yang mengakui sata mata uang tunggal yakni prestasi, bukan gengsi. Dan Isco membuktikan bahwa ia sosok waras karena ia memahami betul bahwa prestasi diusahakan bukan diomongkan berbusa-busa.

Baca juga: Spanyol hancurkan Argentina nir-Messi 6-1

Yang waras jelas, bahwa Isco mampu memotivasi diri kemudian mencetak hat-trik ke gawang timnas Argentina yang nota bene tidak diperkuat oleh megabintang Lionel Messi.

Isco yang bermain bagi Real Madrid justru tidak mendapat kesempatan waktu bermain di Real Madrid. Hingga pekan ke-30 Liga Spanyol, ia baru turun ke lapangan dalam 18 laga dengan tujuh di antaranya sebagai pemain pengganti.

Baca juga: Real Madrid perpanjang kontrak Isco hingga 2022

Ah gila...pemain sekelas dan berprestasi seperti Isco belum didayagunakan oleh Real Madrid di bawah arahan manajer Zinedine Zidane? Mengapa ia mampu tampil gemilang di timnas Spanyol yang dibesut Julen Lopetegui.

Lopetegui memuji penampilan Isco setelah laga digelar. Ia mengatakan, "Saya tidak akan bicara soal Real Madrid dan keputusan Zidane."

"Saya belum mengamati dan menyimpulkan apa-apa mengenai penampilan Isco. Saya berharap dia akan lebih memperoleh kebahagiaan bersama dengan klubnya dalam dua pekan ke depan," katanya sebagaimana dikutip dari laman Marca.

Bahagia bersama Real Madrid, hal itu ditegaskan oleh Lopetegui. Orang waras biasanya mampu menempa dirinya untuk bahagia bersama dengan orang lain. Orang gila tidak mampu membedakan antara kegembiraan, lebih menyulut kemarahan ketimbang sukacita dan lebih memilih melihat diri sendiri ketimbang orang lain.

Kebahagiaan, di mata pemikir politik Prancis, Jean-Jacques Rousseau (1712-1778), sejatinya berkaitan dengan posisi orang yang waras di tengah orang gila. Orang yang waras sesungguhnya orang yang merdeka.

"Menjadi waras ditengah-tengah orang gila, sama saja merupakan kegilaan tersendiri," tulis Rousseau dalam novelnya berjudul Emile. "Manusia terlahir merdeka. Namun sepanjang hidupnya, ia justru terbelenggu."

Isco tidak ingin terbelenggu menjadi orang yang gila. Ia ingin bebas merdeka menjadi orang yang waras di tengah orang yang gila. Buktinya, ia mengajukan keheranan lantaran terus dibangkucadangkan oleh Zidane.

Baca juga: Zinedine Zidane puji habis-habisan Isco

Pernyataan Isco:
"Di Madrid, saya tidak punya kepercayaan diri sebagaimana dibutuhkan oleh setiap pemain. Saya merasa hidup, saya merasa bergairah ketika membela Timnas Spanyol. Di sini, di timnas ini, saya punya kepercayaan diri."

"Saya ingin menunjukkan bahwa saya pemain yang mampu tampil baik di lapangan. Lopetegui memberi kepercayaan diri dengan memberi menit-menit penampilan dalam timnas (Spanyol)."

"Mungkin saya menjadi masalah ketika berada dan tampil bersama (Real) Madrid. Saya tidak ingin menyingguh apa pun mengenai keputusan Zidane."

Baca juga: Bagi Isco, Madrid adalah skuad terbaik di dunia

Data dan fakta:        
Nama lengkap: Francisco Román Alarcón Suárez
Nomor punggung: 22
Posisi bermain: gelandang serang (tengah, kanan, kiri)
Usia : 25 tahun (21-04-1992)
Tinggi badan: 176cm
Berat badan: 79 kg
Kebangsaan: Spanyol
 
Karakteristik penampilan Isco: (Whoscored.com)

Kekuatan:
Penguasaan bola: sangat kuat
Kemampuan mengoper: sangat kuat
Melepas umpan-umpan kunci: sangat kuat
Kemampuan dribel: sangat kuat
Finishing:  kuat

Kelemahan:
Lemah dalam duel udara

Gaya penampilan Isco:
Mampu melakukan serangan balik
Terampil melepas umpan-umpan pendek
Mampu melakukan dribel dengan mumpuni
Kerapkali melakukan pelanggaran
Tidak suka melakukan aksi diving di lapangan

Baca juga: David Villa puji permainan Isco saat kembali memperkuat Spanyol

Meditasi Isco dan Rousseau:

* Kalau Isco heran mengapa ia tidak diberi kesempatan tampil di Real Madrid, ia perlu mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, apa penyebabya?
* Isco punya sikap positif, yakni mengajukan pertanyaan. Mengajukan pertanyaan sejatinya ciri dari orang waras. Orang yang gila biasanya menghadapi kesulitan merumuskan pertanyaan yang bernas.
* Rousseau membedakan antara orang yang waras dengan orang yang gila untuk melucuti naluri manusia. Manusia pada hakekatnya, terlahir waras. Bahwa dia gila, karena ia mengalami diri sebagai orang yang tidak merdeka.
* Ingin menjadi orang yang waras? Belajarlah dari paradoks kehidupan, bukan selalu membebek atau membeo kepada apa yang diutarakan orang lain demi sesuap nasi atau sekeranjang roti.
* Ingin waras? Cari dan bergaulah dengan mereka yang subur gagasan rasional.

Meditasi jaman now:

* Tidak jarang orang tidak bisa dan tidak mampu menemukan kebahagiaan tanpa hal-hal yang dianggap membahagiakan karena dirinya tidak terbebas dari belenggu kenikmatan diri.
* Orang yang tidak bahagia biasanya lantaran ia terlalu terfokus kepada apa yang tidak dimiliki.
* Yang membuat Anda bahagia atau tidak bahagia bukanlah orang-orang yang ada di sekitar Anda, tapi lebih kepada apa yang Anda pikirkan.
* Tidak benar anggapan yang menyebutkan bahwa apa semua keinginan terpenuhi, maka Anda bahagia.

Baca juga: Manchester United dan Manchester City berebut dapatkan Isco

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018