Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Sosial Idrus Marham dijadwalkan bakal menunjungi korban ledakan sumur minyak ilegal di Desa Pasir Putih, Kabupaten Aceh Timur, pada Jumat pagi (4/5).

"Ya, besok rencana Pak Mensos (Idrus Marham) ke Aceh Timur," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek, di Banda Aceh, Rabu.

Ia mengatakan, mensos dan rombongan akan tiba di Bandara Internasional Kuala Namu di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Kamis pukul 19.00 setelah bertolak dari Jakarta.

Kemudian melanjutkan perjalanan via darat sekitar tujuh jam melewati lintas Timur Sumatera dan menginap di Idi Rayeuk, ibu kota Kabupaten Aceh Timur.

"Baru di Jumat (4/5) pagi, pak mensos menuju lokasi kegiatan untuk menyampaikan santunan berupa uang duka bagi 21 orang korban meninggal," terangnya.

"Mensos juga dijadwalkan mengunjungi korban yang masih dirawat oleh tim medis rumah sakit setempat," kata dia.

Pihaknya hingga kini terus memverifikasi korban ledakan sumur minyak ilegal di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu, (25/4) pukul 2.05 WIB.

Tim verifikasi BPBA menyebut 21 korban tewas, 35 korban masih dirawat dari sebelumnya 37 orang, dua rawat jalan, lima rumah ludes terbakar, dan 198 orang mengungsi ke kerabat terdekat.

"Setelah kita cek ulang, kita temukan dua nama yang ganda. Yakni Mursida dan Fadil, adalah orang yang sama dengan Murniati (37), dan Fatahilah (12), yaitu ibu dan anak," ujar Dadek.

Dilaporkan, kondisi terkini tekanan semburan sumur minyak pascaledakan dan kebakaran di ladang pertambangan ilegal di Desa Pasir Putih, Aceh Timur, hingga saat ini belum stabil.

"Tekanan semburan belum stabil, kadang turun antara 15-25 meter, terkadang meningkat diatas 30 meter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Timur, Syahrizal Fauzi.

Kata dia, mulai Rabu pagi, pihaknya bekerjasama dengan TNI/Polri akan melakukan pembersihan di sekitar lokasi ledakan, termasuk merehab jalan yang mengangkut peralatan milik PT Pertamina ke lokasi semburan.

"Rencananya semburan ini mau ditutup, tapi teknisnya dan lamanya waktu yang dibutuhkan itu ada di Pertamina," tutur Syahrizal.

Baca juga: Bahaya zat alkana dari semburan sumur minyak Aceh

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018