Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan silaturahim kebangsaan antar tokoh agama mengharapkan agar sejumlah tokoh agama dan umat masing-masing untuk tetap mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

"Dalam rangkaian peringatan hari lahir Pancasila ini, kita ingin kembali menghangatkan kesadaran memori kolektif bangsa ini melalui tokoh-tokoh agama agar pengejawantahan atau pengamalan nilai-nilai Pancasila itu sesungguhnya, hakekatnya adalah pengamalan dari nilai-nilai agama itu sendiri," kata Lukman di Masjid Istiqlal, Jakarta setelah menghadiri Silaturahim Kebangsaan Memperingati Hari Lahir Pancasila pada Rabu.

Menurut Lukman, nilai-nilai dalam Pancasila dapat menghindarkan sifat radikalisme maupun ekstrimisme.

Menteri menjelaskan pada dasarnya hakikat agama adalah moderat sebagai penyejuk kehidupan.

"Dengan cara memahami dan mengamalkan ajaran agama yang moderat, kepada esensi ajaran agama yang sesungguhnya yang memanusiakan manusia. Bahwa agama hadir untuk melindungi harkat derajat martabat kemanusiaan, bukan justru sebaliknya," kata Lukman.

Menteri meminta agar agama tidak menjadi alat atau dimanipulasi oleh pihak tertentu dalam melakukan tindakan yang saling merendahkan bahkan melakukan kekerasan.

Memasuki bulan Ramadan 2018, Lukman meminta umat Islam untuk saling menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu.

Silaturahim kebangsaan tersebut dilakukan oleh Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kementerian Agama sebagai rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni mendatang.

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Sukarnoputri, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Kepala BPIP Yudi Latif mengikuti acara tersebut.

Selain itu para tokoh agama yang hadir yaitu Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, tokoh agama Kristen Pdt Henriette Hutabarat-Lebang, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo, tokoh agama Hindu Ida Pangelingsir Agung Patra Sukahef, tokoh agama Buddha Bhikkhu Pannavaro Mahathera, dan tokoh agama Khonghucu Chandra Setiawan.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018