Surabaya (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin mengatakan masih ada tiga jenazah pelaku teror yang belum dimakamkan.

"Hanya tinggal tiga jenazah yang belum karena juga masih menunggu hasil DNA," ujar Machfud Arifin kepada wartawan di Surabaya, Minggu.

Sedangkan, untuk jenazah lainnya, kata dia, sudah tidak ada masalah karena 10 jenazah  di antaranya telah dimakamkan.

"Yang lain sudah clear, dan sudah dimakamkan," kata dia, namun tak mau mengungkapkan di mana lokasi pemakaman pelaku teroris lainnya.

Jumat 18 Mei lalu tiga jenazah pelaku teror yang berasal dari Rusunawa Wonocolo dimakamkan di tempat pemakaman khusus orang tak dikenal di Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketiga jenazah ini adalah Anton Ferdiyanto (46), Hilia Aulia Rahman (18) dan Sari Puspitarini (47).

Baca juga: Jenazah keluarga teroris Sidoarjo dimakamkan di pemakaman khusus

Pemakaman ketiga jenazah mendapat pengawalan kepolisian. Lokasi pemakaman ini dikenal dengan sebutan pemakaman "mr X" atau orang yang tidak dikenal dan tidak dikehendaki oleh keluarganya.

Jenazah dimasukkan di peti berwarna putih dan untuk selanjutnya dua orang yang perempuan dijadikan satu liang lahat, sedangkan jenazah laki-laki disendirikan.

Ketiga jenazah pelaku teror merupakan rangkaian dari sejumlah teror bom selama dua hari, 13 dan 14 Mei 2018, di Surabaya.

Lima ledakan terjadi Minggu 13 Mei silam, yakni bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di wilayah Ngagel, GKI Wonokromo Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjuno.

Kemudian, Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB bom meledak di Rusunawa Blok B lantai 5 Kelurahan Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo. Terakhir, Senin 14 Mei pagi pukul 08.50 WIB bom meledak di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018