Jakarta (ANTARA News) - Pawai obor Asian Games yang akan berlangsung mulai 15 Juli akan menjadi penenakan promosi pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu ke seluruh wilayah Indonesia.

"Pawai obor akan menjadi bagian dari promosi ke daerah-daerah yang bukan sebagai penyelenggara Asian Games. Itu termasuk dalam penekanan promosi sebesar 70 persen setelah Piala Dunia 2018," kata Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Erick Tohir di sela-sela kunjungan di Stadion Utama GBK Senayan, Jakarta, Selasa.

Erick menjanjikan berbagai kegiatan yang dapat diikuti masyarakat di titik-titik yang menjadi lintasan pawai obor Asian Games.

"Kuncinya pada partisipasi masyarakat. Tanpa partisipasi itu, promosi tidak akan berlangsung baik, apalagi keamanan. Kami akan melibatkan semua pemilik bakat kreatif terbaik di Indonesia untuk ikut dalam upacara pembukaan," kata Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu.

Meskipun pengambilan api obor Asian Games di India akan bertepatan dengan final Piala Dunia 2018, Erick mengaku tidak khawatir dengan promosi pawai obor yang akan melintasi 18 provinsi di Indonesia itu.

"Tidak apa-apa karena dari India sampai sini juga perlu waktu mungkin sampai hari berikutnya," kata Erick tentang pengambilan api obor Asian Games pada 15 Juli yang juga bertepatan dengan final Piala Dunia 2018 di Rusia.

"Kami akan tetap jalan untuk promosi pawai obor Asian Games karena India juga bukan negara yang populer dengan sepak bola," kata Erick.

Sebelumnya, 200 ribu personel gabungan dari TNI dan Kepolisian RI akan mengawal penyelenggaraan pawai obor Asian Games pada 15 Juli yang melewati 18 provinsi di Indonesia.

"Kami akan mengerahkan pasukan di 18 Polda yang terlintasi pawai obor itu. Untuk penyelenggaraan, kami akan menurunkan sekitar 36 ribu personel dari Kepolisan. Pada upacara pembukaan dan penutupan Asian Games ada bantuan dari TNI sejumlah 50 ribu personel," kata Asisten Operasi Kapolri Irjen Deden Juhara.

Deden yang juga menjabat sebagai Deputi IV Bidang Keamanan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) itu mengatakan aparat keamanan akan lebih memperketat akses penyelenggaraan Asian Games, termasuk lokasi-lokasi parkir kendaraan penonton.

"Pemeriksaan harus dilakukan saat parkir karena sekarang pelaku teror berani menaruh bom di motor. Kami harapkan ada pemeriksaan kendaraan dan tas yang masuk lokasi, minimal berjarak lima meter," kata Deden. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018