Kandangan (ANTARA News) - Sebanyak dua hektare tanaman cabai milik petani di Kecamatan Daha, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan ikut terbakar dalam kebakaran lahan yang terjadi di daerah tersebut beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik (BP Kesbangpol) Hulu Sungai Selatan, Efran di Kandangan, Selasa mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat telah terjadi kebakaran lahan di daerah Daha.

Mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi, Saat ini, kata dia, pihaknya sedang siaga kebakaran lahan dan hutan, siiring tibanya musim kemarau.

"Kami telah mencanangkan posko lapangan karhutla wilayah Daha, yang meliputi Kecamatan Daha Selatan, Daha Barat dan Daha Utara," katanya.

Posko yang bakal beroperasi selama satu bulan ini, sebagai upaya untuk memudahkan komunikasi, koordinasi dan pemantauan antisipasi dan pemadaman karhutla.

Memastikan kondisi di lapangan, tambah Efran, Penjabat(Pj) Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H Dahnial Kifli, juga terjun ke lokasi, untuk melihat langsung kondisi lahan pascakebaran.

"Bahkan bapak bupati, terjun ke lokasi titik api untuk ikut serta memadamkan beberapa spot kebakaran yang masih terjadi," katanya.

Pj Bupati HSS Dahnial Kifli mengatakan, upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan di HSS banyak mengalami kendala, seperti sulitnya akses jalan dan juga akibat kondisi daerah yang banyak dipisahkan oleh rawa-rawa.

Namun demikian, tambah dia, pihaknya sangat berterimakasih, seluruh kendala tersebut, tidak menjadi penghalang bagi seluruh pihak terkait, dalam menangani berbagai persoalan kebakaran lahan dan hutan.

Menurut dia, Diperlukan upaya kebersamaan yang berkelanjutan dalam penangangan karhutla, termasuk sosialiasi kepada masyarakat, agar tidak membakar lahan.

"Jangan membuang puntung rokok sembarangan, apalagi yang melakukan pembakaran secara sengaja karena ada sanksi hukumnya," katanya.

Sebagaimana diketahui, saat ini, kebakaran lahan dan hutan, mulai terjadi di beberapa daerah.

Mengatasi agar kondisi tersebut tidak terus meluas, seluruh pihak terkait, telah melakukan sosialisasi dan siaga bencana sejak awal.

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018