Bogor (ANTARA News) - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor.

Presiden Joko Widodo menerima Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis, sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat menerima Anwar, Presiden Jokowi didampingi oleh sejumlah pejabat di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Seskab Pramono Anung.

Menlu Retno setelah mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut mengatakan kunjungan Anwar kepada Presiden Jokowi di Istana Bogor merupakan bentuk silaturahmi.

"Silaturahmi, ya Pak Anwar silaturahmi kepada Presiden. Pada tanggal 5 Agustus kemarin kan Pak Anwar sudah menjadi presiden dari partai keadilan rakyat (PKR) menggantikan Wan Azizah yang sebelumnya juga menjadi presien dari PKR tersebut," katanya.

Retno mengatakan, Presiden Jokowi dan Anwar banyak bertukar pikiran untuk berbagai macam hal.

"Pak Anwar Ibrahim menyampaikan salam dari Tun (Mahathir Mohamad) karena dua hari sebelum bertemu Presiden bertemu dengan Tun. Tun juga menyampaikan kesan yang sangat baik impres dengan hasil kunjungan Tun pada saat itu. Terus Tun mengatakan komitmen untuk terus memperkuat hubungan dengan Indonesia," katanya terkait Tun Mahathir.

Menurut Anwar, saat ini merupakan waktu yang sangat tepat bagi Indonesia dan Malaysia untuk mempererat hubungan diplomatik antara kedua negara.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menyampaikan harapan dan titip warga negara Indonesia yang ada di Malaysia.

Presiden Jokowi juga meminta dukungan terkait hal itu sekaligus pentingnya melanjutkan kerja sama dalam memperjuangkan kelapa sawit bersama-sama di pasar dunia yang kerap disudutkan.

Retno mengatakan kunjungan Anwar ke Indonesia lebih merupakan silaturahmi mengingat Anwar kerap berkunjung ke Indonesia.

"Beliau kan bolak-balik ke Indonesia dan saya kira wajar karena intensitas beliau berkunjung ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden, ngobrol dengan Presiden, saya kira suatu yang sangat wajar," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018