Jakarta  (ANTARA News) - Kementerian Sosial menyerahkan 100 arsip kepahlawanan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) agar dikelola dengan baik dan menjadi sumber ingatan terhadap rekam jejak bangsa.

"100 arsip pahlawan nasional ini adalah suatu bentuk komitmen Kemensos melihat pentingnya arsip ini menjadi suatu dokumen yang harus dikelola dengan baik, dirawat dan dilindungi," kata Sekjen Kemensos Hartono Laras di Jakarta, Selasa.

Menurut Hartono, penyerahan 100 arsip kepahlawanan tersebut untuk melengkapi arsip yang ada sebelumnya karena saat ini pemerintah telah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada 173 tokoh.

"Ini memori bangsa dan sebagai suatu dokumen vital dan strategis dan sebagai satu sumber informasi serta sumber ingatan kepada kita untuk mengikuti rekam jejak bangsa ini," tambah dia.

Kepala ANRI Mustari Irawan mengatakan, 100 arsip kepahlawanan yang diserahkan Kemensos sangat penting karena sebagai upaya merawat memori bangsa terhadap perjuangan para pahlawan.

"Kita sebagai bangsa yang besar harus menghargai para pahlawan kita. Juga kita harus bisa menghidupkan seluruh informasi tentang pahlawan-pahlawan ini agar kita tidak lupa kepada masa lalu," kata Mustari.

Agar menjadi bangsa yang besar maka perlu belajar dari sejarah sehingga bisa menghadapi masa depan yang lebih kompleks lagi, tambah dia.

Upaya lain yang dilakukan ANRI untuk menghidupkan arsip adalah dengan membangun visualisasi dan diorama pahlawan agar bisa memberikan kontribusi terutama rasa nasionalisme khususnya kepada anak didik.

Baca juga: Sejarawan: Indonesia miliki 173 pahlawan nasional
Baca juga: Arsip adalah warisan yang perlu dilestarikan
 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018