Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya (Purn) Arie Sudewo menyebut politikus Golkar Fayakhun Andriadi sepakat untuk membantu usulan Bakamla dalam APBN Perubahan 2016.

"Sebelum Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang tunggu semua bicara seperti itu, saya tidak begitu terkesan karena semua ingin membantu," kata Arie Sudewo dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu.

Arie Sudewo hari ini bersaksi untuk terdakwa anggota Komisi I DPR non-aktif dari fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriadi yang didakwa menerima suap 911.480 dolar AS dari Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah untuk pengadaan satelit monitoring dan drone dalam anggaran Bakamla APBN Perubahan 2016. 

"Dalam BAP no 16 saudara mengatakan pernah melakukan RDP dengan Komisi I salah satunya 9 Juni 2016 ketika Fayakhun pernah menyampaikan akan membantu usulan anggaran?" tanya hakim.

"Ketika berkenalan dia (Fayakhun) mengatakan OKE lah nanti saya bantu," jawab Arie.

"Dalam BAP no 17, saudara mengatakan terdakwa pernah menawarkan diri untuk menggolkan anggaran, yang saudara tangkap dapat tawaran ini bantuan bentuknya apa?" tanya hakim.

"Kami tidak tahu," jawab Arie.

Setelah RDP pada 9 Juni 2016, RDP Komisi I dan Bakamla dilanjutkan pada 23 Juni 2016, menurut Arie, anggota Komisi I akan membantu memprioritaskan dan merealisasikan anggaran untuk Bakamla.

"Disampaikan pengajuan Bakamla dapat disetujui, keputusan memang tidak akan bulat tapi DPR akan mengusulkan untuk bisa menyetujui anggaran yang diminta Bakamla," ungkap Arie.

Anggaran tambahan untuk Bakamla yang disetujui untuk APBN-P 2016 adalah sebesar Rp1,55 triliun untuk 4 jenis pengadaan dari usulan Rp2,5 triliun untuk 7 jenis pengadaan.

Atas kesaksian Arie Sudewo itu, Fayakhun membantahnya.

"Saat saya kenal Pak Arie pertama kali ketika Komisi I dipimpin kepala rombongan Pak TB Hasanuddin, lalu kami duduk satu meja bundar, Pak TB Hasanuddin, saksi dan saya. Pak TB mengatakan nanti Komisi I akan 'support' Bakamla, juga menyampaikan Fayakhun akan bantu-bantu karena Fayakhun ini anggaran, jadi seingat saya, saya menyanggupi membantu Bakamla di meja bundar sesuai omongan TB Hasanuddin," ungkap Fayakhun.

Ia juga membantah ada pertemuan sebelum RDP Komisi I dengan Bakamla bersama Arie Sudewo.

"Sedangkan setiap RDP di Komisi I saya tidak pernah masuk ke ruang transit karena saya selalu datang terlambat, mungkin itu orang lain bukan saya, karena yang saya ketahui saya tidak pernah ke ruangan transit karena saya datang terlambat setiap RDP," kata Fayakhun.

Arie Sudewo pun mengaku lupa mengenai pernyataan dukungan itu.

"Saya lupa soal di meja bundar, saya mungkin demam panggung, jadi omongan apa saya tidak begitu dengar, kalau di ruang transit 'say hello' segala macam tapi saya lupa tepatnya, itu kesulitan saya," kata Arie.

Baca juga: Fayakhun keluarkan miliaran untuk jabat DPD Golkar Jakarta

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018