Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet merupakan wujud makar terhadap demokrasi. 

"Kalau menyerang dengan kata-kata itu sebagai kebebasan berpendapat, tapi kalau sudah menyerang fisik, itu makar terhadap demokrasi," ujar Fahri Hamzah seusai menghadiri acara dukungan aktivis pergerakan lintas generasi terhadap Ratna Sarumpaet di Jakarta, Selasa. 

Fahri menegaskan harus ada jaminan bagi orang-orang dalam berpikir dan berpendapat untuk tidak diserang secara fisik. 

"Seperti saya juga sering berpendapat, nulis, ngetwit, kalau diserang dengan kata-kata saya terima," kata Fahri. 

Fahri mendesak aparat kepolisian segera bekerja mengungkap dan menangkap pelaku penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet. 

Dia menegaskan penganiayaan terhadap Ratna bukan merupakan delik aduan. Sehingga, kata dia, tanpa ada laporan, polisi bisa segera bekerja. 

"Apa yang terjadi terhadap ibu Ratna merupakan perampasan kebebasan orang dan merampas kendali orang terhadap raganya. Jangan sampai ini berlarut-larut seperti kasus Novel Baswedan dan sebagainya," kata Fahri.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018