Batusangkar, Sumbar  (ANTARA News) - Musibah banjir bandang yang melanda Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Kamis (11/10) lalu diduga penyebabnya tidak hanya faktor alam, tetapi akibat adanya pembalakan liar.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Senin, mengatakan banjir bandang tersebut tidak hanya membawa air dan lumpur akan tetapi juga membawa material kayu yang sudah terpotong-potong.

"Berdasarkan laporan dari warga tentu hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah, sebab adanya kayu gelondongan yang terpotong rapi, sepertinya ada pembalakan liar di daerah hulu sungai," katanya.

Ia menyebutkan, untuk lebih konkret pihaknya akan menyiapkan tim untuk melakukan pemeriksaan ke dalam hutan untuk memastikan hal tersebut.

Menurut dia, hal itu akan dilakukan setelah proses penanganan dampak bencana selesai, sebab hingga saat ini masih dilakukan pencarian terhadap satu orang korban yang dinyatakan hilang, selain itu petugas bersama relawan masih bekerja membersihkan material yang terbawa banjir.

"Nanti tim akan mencoba untuk mengecek ke atas tentu setelah semua ini selesai," ujarnya.

Sebelumnya Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Fakhrizal mengatakan pihaknya akan menyelidiki keterlibatan manusia dalam musibah banjir bandang tersebut.

"Kita akan dalami, selain karena faktor alam, kita juga akan mendalami campur tangan manusia," katanya.

Banjir bandang yang melanda beberapa nagari di Kecamatan Lintau Buo Utara tersebut menelan korban nyawa sebanyak lima orang, dan satu orang korban masih dinyatakan hilang. Sementara Korban selamat sekitar 14 orang dan telah dievakuasi, sementara 6 bangunan hunian, kedai dan `rice milling` mengalami kerusakan berat.  

Baca juga: Tanah Datar tetapkan tanggap darurat selama sepekan
Baca juga: Tiga warga hilang akibat banjir Tanah Datar

 

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018