Solo  (ANTARA News) - Jenazah pemilik PT Batik Keris Solo, Handianto Tjokrosaputro yang meninggal Minggu (2/12)  dibawa keliling pabriknya di Solo, Senin, untuk terakhir kalinya sebelumnya akhirnya dikremasi di Rumah Duka Thiong Ting, Solo.

 Sumartono Hadinoto, adik ipar Handianto di Solo, Senin, mengatakan Handianto meninggal pada usia 57 tahun setelah sempat dirawat di Farrer Park Hospital Singapura.

Adapun, jenazah Handianto sampai di Bandara Adi Soemarmo Surakarta Senin, sekitar pukul 16.00 WIB. Selanjutnya, sesuai dengan keinginan istri, jenazah Handianto diantarkan berkeliling ke pabrik Batik Keris untuk selanjutnya dibawa ke Thiong Ting.

Sumartono mengatakan sebagai prosesi pelepasan jenazah, pada Rabu (5/12) akan ada prosesi malam kembang. Selanjutnya, pada Kamis (6/12) baru akan dikremasi.

  "Ini sesuai dengan tradisi kami. Budayanya ganjil, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari, jadi kremasi dilakukan Kamis," katanya.

Martono mengatakan kondisi kesehatan sang kakak ipar sempat membaik setahun belakangan tanpa merinci jenis penyakitnya. 

"Sebetulnya sudah membaik, tetapi tiga bulan lalu kambuh lagi dan akhirnya dibawa berobat ke Singapura," katanya.

Martono mengatakan mendiang Handianto meninggalkan satu istri dan dua anak. Pada saat hidupnya, Handianto meneruskan usaha Batik Keris milik orang tuanya dengan dibantu ibu dan anak-anaknya.

Salah satu anaknya Elvina Tjokrosaputro saat ini mulai meneruskan jejak ayah dan kakeknya dengan mendirikan usaha batik dengan merek dagang Bateeq.

Baca juga: Menbudpar Terima Sertifikat UNESCO untuk Batik, Wayang,dan Keris sebagai Warisan Dunia
Baca juga: Batik Keris kukuhkan bisnis online

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018