Gowa, Sulawesi Selatan (ANTARA News) - Korban meninggal dunia dalam bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan bertambah menjadi 27 orang.

"Sesuai data yang masuk per tanggal 24 Januari, pukul 14.00 WITA, jumlah korban meninggal ditemukan sudah 27 orang," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Kamis.

Ia mengatakan korban meninggal yang berhasil ditemukan hari ketiga pascabencana alam yakni 15 orang. Delapan orang di temukan pagi hari kemudian beberapa jam selanjutnya kembali ditemukan enam orang korban.

Adnan menyatakan 15 korban meninggal dunia ini berasal dari Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya yakni, Hamzah Bin Nuru, Erlangga, Mutung Daeng Kasma serta Muh Iksan.

Korban dari Desa Buakkang yakni, Karimuddin, Desa Bontomanai, Bonto Bin Baso. Korban dari Kelurahan Sapaya, Daeng Tola, Dg Bola, Hamsir, Aldi, Dg Jarung, Hj Naha, Saeni dan Tino Bin Leo.

"Sebanyak 15 korban meninggal dunia ini berasal dari empat desa berbeda, masih dalam satu kecamatan yang sama. Semuanya meninggal karena longsor," katanya.

Bupati Adnan mengungkapkan korban meninggal dunia pada hari pertama bencana banjir atau pada Selasa (22/1), ditemukan enam korban jiwa. Kemudian hari kedua pascabencana ditemukan kembali enam orang korban dari musibah longsor.

Adnan menambahkan, dalam musibah itu, selain korban banjir dan longsor, empat sarana infrastruktur jembatan penghubung juga dinyatakan terputus. Satu diantaranya adalah Jembatan Bongaya.

Banjir dan longsor yang melanda sejumlah titik di Kabupaten Gowa pada Selasa (22/1)  akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut yang mengakibatkan meluapnya sungai Jeneberang, sungai terpanjang di Sulawesi Selatan.

Baca juga: Pengungsi banjir Gowa bertambah jadi 3.095 jiwa

Baca juga: Bulog siapkan 20 ton beras untuk korban banjir di Sulawesi Selatan

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019