Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, telah menerima pemberitahuan resmi bahwa satu warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines, yang jatuh pada Minggu (10/3).

"KBRI Addis Ababa telah mendapatkan informasi dari kantor Ethiopian Airlines, saat ini Kemlu dan KBRI Addis Ababa sedang mengonfirmasi identitas korban WNI tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu.

Menurut laporan kantor berita Reuters, satu WNI termasuk dalam daftar 157 penumpang yang menjadi korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines, yang lepas landas dari Ibu Kota Ethiopia Addis Ababa menuju Ibu Kota Kenya Nairobi.

Sebelumnya, Direktur Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa pihaknya dan KBRI di sekitar lokasi kejadian terus berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi yang sevalid mungkin mengenai kemungkinan WNI menjadi korban.

Selain WNI, daftar kewarganegaraan penumpang yang menjadi korban adalah Kenya 32 orang, Kanada 18 orang, Ethiopia sembilan orang, China delapan orang, Italia delapan orang, Amerika Serikat delapan orang, Prancis delapan orang, Inggris tujuh orang, Mesir enam orang, Jerman lima orang, India empat orang, Slovakia empat orang; dan Austria, Rusia, Swedia masing-masing tiga orang; dan warga Spanyol, Israel, Maroko, Polandia masing-masing dua orang. 

Selanjutnya, Belgia, Djibouti, Irlandia, Mozambik, Norwegia, Arab Saudi, Rwanda, Sudan, Somalia, Serbia, Togo, Uganda, Yaman, Nepal, Nigeria, masing-masing satu orang. Selain itu, lapor Reuters, empat orang terdaftar dengan menggunakan paspor PBB dan kewarganegaraan mereka belum diketahui.  

Baca juga: Pesawat Ethiopian Airlines menuju Nairobi jatuh, 157 orang tewas

 

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019