Medan (ANTARA) - Penyaluran kredit perbankan konvensional Sumut pada  Januari 2019 naik 5, 18 persen secara "year on year" atau sebesar Rp205 triliun.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5, Yusup Ansori di Medan, Selasa, mengatakan, meski naik, tetapi kredit bermasalah atau NPL perbankan di Sumut masih terkendali atau sebesar 2,60 persen.

Rendahnya NPL antara lain mencerminkan kredit perbankan Sumut masih terbesar di sektor produktif.

"OJK berharap kredit masih terus bertumbuh sesuai harapan sebesar 8 - 9 persen di tahun ini," katanya.

Apalagi kredit di perbankan syariah juga bertumbuh lebih besar sebesar 17,55 persen atau Rp6 triliun.

Target pertumbuhan penyaluran kredit perbankan Sumut yang sebesar 8 - 9 persen sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang di kisaran 5,1 - 5,3 persen.

Termasuk mengacu pada asumsi banyak pihak di tahun 2019 geliat bisnis masih tetap bagus.

Yusup Ansori menyebutkan, keyakinan kredit bisa bertumbuh terus juga mengacu pada kebiasaan permintaan pinjaman baru akan besar di triwulan III dan IV.

Kebiasaan itu terbentuk karena dana anggaran proyek pemerintah khususnya dialokasikan di akhir tahun.

"Harapannya proyek dan dana anggarannya bisa dicairkan sejak di awal tahun sehingga penyaluran kredit perbankan juga sudah bisa tinggi sejak triwulan I atau triwulan II," ujar Yusup Ansori.

Baca juga: Kredit Tidak Tersalurkan di Perbankan Sumut Capai Rp6,56 Triliun
 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019