Bandung (ANTARA) - Ratusan orang dari kelompok yang tidak dikenal ditahan polisi karena diduga merusak sejumlah fasilitas publik di sela-sela perayaan Hari Buruh Sedunia, hari ini.

Kepala Polrestabes Bandung, Komisaris Besar Polisi Irman Sugema, menyatakan, kelompok itu terdiri dari pelajar dan juga mahasiswa. Menurut dia, ada informasi dari warga, massa itu juga merusak sejumlah mobil dengan menyemprotkan cat semprot.

"Ada yang menggunakan piloks ke mobil-mobil buruh, sehingga kita mengambil tindakan agar tidak terjadi konflik sosial antara kelompok ini dengan buruh," kata Sugema, di Jalan Singaperbangsa, Bandung, Rabu.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Muhamad Rifai, menjelaskan, beberapa sebagian dari mereka juga kedapatan membawa alkohol saat ditahan polisi.

"Ada juga yang kami cek ternyata ada yang minum alkohol. Kami sudah bawa ke kantor, di Polrestabes sekitar 60 orang," kata Rifai.

Menurut dia, massa bergerak dari arah Taman Cikapayang, Dago, menuju ke sekitar Monumen Perjuangan. Selanjutnya mereka ditahan dan dibawa menuju Polrestabes Bandung.

Hingga saat ini pihaknya belum mengetahui motif dari perusakan berkelompok itu. Dan juga ia akan mendata apa saja jenis kerusakan yang mereka buat.

Baca juga: Polisi dan massa buruh sempat terlibat aksi dorong di Jalan Sudirman

Baca juga: Buruh rayu polisi buka barikade untuk pawai ke Istana Presiden

Baca juga: Massa aksi buruh belum bisa masuk kawasan Istana Merdeka

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019