Ujoh Bilang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Timur akan memantau pergerakan dua badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang terpantau di wilayah Kampung Nyaribungan, Kecamatan Laham, Kabupaten Mahakam Ulu.

"Jumlah yang terdeteksi baru dua ekor, tapi tim memperkirakan populasinya ada sekitar 15 ekor. Untuk memastikan berapa jumlahnya, kami segera melakukan pemantauan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa Rohmadi di Ujoh Bilang, Kamis (23/5).

"Dalam workshop ini juga dihadiri aparatur dan warga Nyaribungan, maka sekaligus dilakukan diskusi dengan warga setempat dalam melakukan pemantauan. Dalam hal ini, masyarakat diharapkan melapor jika melihat ada badak, bukan justru memburu badak yang terlihat," katanya dalam lokakarya mengenai perumusan rencana penyelamatan badak sumatera di Mahakam Ulu.

Selanjutnya, aparat BKSDA akan menggandeng warga dan aparat kampung serta lembaga-lembaga yang bergerak di bidang konservasi dan restorasi lingkungan untuk melakukan langkah-langkah pengamanan terhadap badak sumatera yang terpantau di Kampung Nyaribungan.

Sunandar mengatakan kalau badak sumatera yang ada di wilayah Kampung Nyaribungan nantinya berhasil ditangkap maka satwa itu akan dibawa ke Suaka Rhino Sumatera (SRS) Hutan Kelian Lestari di Kabupaten Kutai Barat.

Badak itu sementara akan ditempatkan di SRS supaya bisa ditangkarkan. Setelah penangkaran berhasil, badak akan dikembalikan ke Mahakam Ulu.

Sunandar mengatakan kedua badak sumatera yang terpantau di wilayah Kampung Nyaribungan dalam keadaan aman, namun tanpa upaya khusus untuk menangkarkannya kemungkinan mereka tidak akan bisa berkembangbiak dengan baik.

Mengenai kemungkinan membangun wilayah Nyaribungan sebagai kawasan konservasi badak, ia mengatakan, bahwa upaya itu tidak mudah dan membutuhkan waktu lama.

Baca juga:
Keberadaan Badak Sumatera di Mahulu Kaltim segera dilacak
Polisi tangkap dua tersangka penjual cula badak

 

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019