Jambi (ANTARA) - Kepolisian daerah (Polda) Jambi bersama Pemerintah provinsi (Pemprov) serta para Forkopimda menggelar rekonsiliasi pasca-Pemilu 2019 dengan mengajak para tokoh agama, adat, masyarakat dan pemuda serta mahasiswa, elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama membangun negeri.

Hal itu disampaikan Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis AS, didampingi Danrem 042/Gapu Jambi, Kolonel Arh Elphis Rudy, di Jambi Jumat, setelah menggelar rekonsiliasi pasca-Pemilu sekaligus menggelar buka puasa bersama dengan Gubernur Jambi, Fachrori Umar dan para tokoh agama, adat, pemuda, mahasiswa dan masyarakat serta Forkopimda Jambi di Markas Polda Jambi.

Pasca Pemilihan Umum dan perhitungan hasil suara Pemilu 2019, yang sempat menyebabkan aksi berujung kericuhan di Ibu Kota Jakarta, Polda Jambi langsung menggelar rekonsiliasi.

Kapolda Jambi Muchlis AS mengatakan, kegiatan silaturrahmi yang diselenggarakan bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, mahasiswa serta masyarakat ini dalam rangka recovery menuju kondusif serta untuk meredakan suasana yang terjadi saat ini.

"Jangan sampai situasi di Jakarta berimbas ke Provinsi Jambi, Jambi sudah terkenal dengan daerah yang aman, damai dan penuh gotong royong," ujarnya.

Ketika ditanya terkait kemungkinan di Jambi akan ada aksi susulan pasca aksi unjuk rasa 22 Mei 2019 yang sempat menyebabkan korban berjatuhan, dirinya menyampaikan semoga di Jambi tidak ada terjadi.

"Kita sama-sama berdoa dan saling menjaga agar Jambi selalu dalam keadaan yang kondusif, aman dan sejuk," kata Kapolda Jambi, Muchlis AS

Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswa dari PKC PMII Jambi, Ramazani mengajak bersama-sama merajut kembali persatuan dan kesatuan pasca-Pemilu 2019 yang dapat memicu perpecahan antar anak bangsa.

"Kami sebagai generasi muda ingin menjadi pelopor untuk merekatkan kembali persatuan dan kesatuan yang retak akibat pemilu," katanya.

Ramazani berharap tidak ada lagi kejadian yang sama di kemudian hari, dan saya menghimbau kepada semua lapisan masyarakat terutama kader PMII untuk tidak menyebarkan informasi yang belum benar kejadiannya.

Selanjutnya, kami berharap kepada pihak pengamanan untuk tidak melakukan tindakan yang di luar dari koridor hukum, karna itu bisa mencoreng nama pihak keamanan di republik ini.

​​​​​​

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019