Ngawi (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Terminal Kertonegoro di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mencatat jumlah penumpang di terminal setempat pada masa arus balik Lebaran 2019, Selasa, masih ramai.

Kepala UPT Terminal Kertonegoro Ngawi Ali Imron Hariyadi di Ngawi, Selasa, mengatakan hingga H+5 (11/6) penumpang arus balik masih memadati terminal tipe A tersebut. Diperkirakan kondisi itu masih akan berlangsung hingga sepekan mendatang.

"Penumpang arus balik masih ramai. Itu karena liburan sekolah masih berlangsung. Jadi kami yakin setidaknya sampai sepekan ke depan masih ramai," ujar dia,

Menurut dia, puncak arus balik Lebaran tahun ini terjadi pada Sabtu (8/6). Sepanjang hari itu, tercatat, jumlah penumpang bus di Terminal Kertonegoro mencapai 40 ribu lebih.

"Jumlah itu merupakan yang paling banyak dibanding hari-hari lainnya selama momen Lebaran tahun 2019," kata dia.

Pihaknya merinci pada Sabtu (8/6) jumlah kedatangan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kertonegoro mencapai 1.285 unit, sedangkan total penumpang tercatat 40.355 orang untuk kedatangan dan 37.890 untuk keberangkatan.

"Mahalnya harga tiket pesawat dan jenis angkutan lain juga menjadi faktor masih banyak warga yang memilih naik bus untuk mudik dan balik Lebaran," katanya.

Dalam menghadapi tingginya penumpang selama arus balik Lebaran, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan otobus menyediakan 80 armada tambahan. Hal itu untuk mengangkut jumlah penumpang jarak jauh yang meningkat.

"Kondisi terminal memang masih ramai, tapi tidak ada calon penumpang yang sampai bermalam," kata dia.

Para calon penumpang itu menunggu kedatangan bus reguler maupun patas, sebab sebagian bus datang terlambat karena padatnya arus lalu lintas pada Lebaran tahun ini.

Sesuai pantauan, penumpang paling banyak adalah tujuan jarak jauh, di antaranya Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan Semarang. Sisanya adalah sejumlah kota sedang dan kecil lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019