Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Selasa (9/7) empat kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah hulu Kali Gendol.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyebutkan satu guguran lava pertama terpantau melalui CCTV pada pukul 00:00-00:06 WIB dengan jarak luncur 950 meter dan guguran lava kedua terpantau pukul 06:00-12:00 WIB sejauh 550 meter.

Selanjutnya, pada periode pengamatan pukul 12:00-18:00 WIB, BPPTKG kembali mencatat dua guguran lava dengan jarak luncur 600 meter ke arah hulu Kali Gendol.

Asap kawah di gunung api itu tidak teramati. Cuaca berawan dan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 17-21.8 derajat celcius, kelembaban udara 28-89 persen, dan tekanan udara 570-710 mmHg.

Selain itu, BPPTKG juga merekam enam kali gempa guguran dengan amplitudo 10-35 mm dengan durasi 23-60 detik dan satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm yang berlangsung selama 50 detik.

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi luncurkan empat guguran lava pijar pada Sabtu
Baca juga: Gunung Merapi kembali luncurkan guguran lava ke Kali Gendol
Baca juga: Merapi luncurkan guguran lava sejauh 850 meter

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019