Jakarta (ANTARA) - Mainan figur aksi (action figure) dengan kearifan lokal dari Good Guys Never Win mampu menembus pasar Eropa berkat keunikan desain dan proses pembuatan yang masih manual.

"Antusias konsumen luar biasa, baik di Indonesia atau negara lain. Kami sudah ke Singapura, Malaysia, Australia, China, Hongkong dan beberapa negara di Eropa," kata Manager & Sales Executive Good Guys Never Win Julian saat ditemui dalam pameran Bekraf Game Prime 2019 di Jakarta, Sabtu.

Good Guys Never Win memproduksi aneka action figure yang populer bagi masyarakat Indonesia seperti pasukan oranye, TNI, hingga sosok hantu-hantu lokal menyeramkan.

Sejak berdiri pada 2005, Good Guys Never Win selalu mengangkat kearifan lokal dalam desain action figure buatan mereka karena relevan dengan keseharian masyarakat Indonesia.

Meski demikian, desain action figure Good Guys Never Win juga diminati oleh pengoleksi mainan dari luar negeri.

"Mereka punya apresiasi dari segi seni, apalagi (mainan) itu dibuat dengan tangan," ujar Julian.

Baca juga: IKM mainan lokal butuh perhatian pemerintah
 
Pengunjung berdiri di depan stan produk action figure unik Good Guys Never Win di pameran Bekraf Game Prime 2019, di Jakarta, Sabtu (13/7/2019). (ANTARA/Yogi Rachman)


Produk action figure itu dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp150 ribu hingga Rp600 ribu tergantung tingkat kesulitan dan kelangkaan barang.

"Kami kalau sudah bikin (hingga) 300 unit tidak produksi lagi. Variasi karakter mungkin ada, tapi kami tidak bikin yang sama," lanjut Julian.

Menurut Julian, action figure hantu lokal, seperti pocong, jelangkung, hingga kuntilanak masih menjadi favorit para pembeli.

"Hantu selalu laris. Tapi, kadang (figur aksi dari) berita viral dan jejak keseharian masyarakat kita seperti pasukan oranye atau seri koruptor itu banyak yang beli," katanya.

Produk Good Guys Never Win bisa didapatkan melalui pemesanan daring melalui akun Instagram mereka, @ggwtoys.

Baca juga: Kerajinan "action figure" capres banjir pesanan

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019