Pontianak (ANTARA Kalbar) - Institut Dayakologi, lembaga penelitian dan pengkajian kebudayaan Dayak, pada peringatan hari ulang tahun ke-21, meluncurkan Mediawiki Kebudayaan Dayak yang merupakan ensiklopedia digital kebudayaan di Kalimantan Barat, khususnya mengenai kebudayaan Dayak.

Direktur Institut Dayakologi, John Bamba, saat peluncuran situs informasi tersebut di Pontianak, Senin mengatakan, ensiklopedia digital tersebut merupakan "rumah" tempat menyimpan berbagai informasi mengenai kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat Dayak yang ada di Kalbar.

Adanya situs tersebut, diharapkan pendokumentasian mengenai kebudayaan Dayak tetap terjaga dengan baik, bisa bertahan, eksis, dan dapat dipelajari generasi muda saat ini dan masa yang akan datang.

Ia menyebut pengalaman buruk ketika peristiwa kebakaran tahun 2007, menghanguskan sebagian besar dokumentasi dan hasil penelitian mengenai kebudayaan Dayak yang sudah dikumpulkan lembaga tersebut selama belasan tahun lamanya.  
        
Belajar dari peristiwa tersebut, maka dibuatkan ensiklopedia digital tersebut, yang juga dapat diakses dan di-update oleh banyak kalangan yang memiliki informasi mengenai tradisi dan kebudayaan Dayak.

Peluncuran situs tersebut bersamaan dengan peringatan ke-21 tahun keberadaan Institut Dayakologi.

Momen ini menjadi penting, dan menurut dia, sejak 10 tahun lalu ID selalu membuat acara khusus saat peringatan ulang tahun lembaga tersebut. Maka tahun ini diadakan peluncuran situs tersebut bersamaan dengan peluncuran buku Borneo's Westerafdeeling Geographish,Statistisch,Historisch karya PJ Veth yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

"Ke depan budaya Dayak harus bisa berkontribusi untuk penyelamatan nilai-nilai kemanusiaan," kata John Bamba.

Menurut dia lagi, dengan adanya mediawiki kebudayaan Dayak, maka orang Dayak tidak perlu lagi ke luar negeri semisal ke Amerika untuk menjelaskan mengenai kebudayaannya. "Karena informasi mengenai Dayak sudah bisa didapatkan di mediawiki dengan mengaksesnya," katanya.

Informasi yang ada di mediawiki, menurut dia, sebagian besar masih mentah. Namun materi konten yang paling komprehensif, adalah isi sebagian besar buku yang ditulis PJ Vets yang hari ini juga diluncurkan.

 Kemudian ada konten lain, terkait dengan upacara adat ada 100 lebih yang disarikan dari upacara adat yang diterbitkan di Majalah Kalimantan Review. "Sementara yang lainnya, sebagian masih berupa data mentah, dan sedikit foto-foto dari sebagian yang sudah musnah karena terbakar," kata dia lagi.

                                                                            
                                                       Menjadi  Tahu
Direktur Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, Endo Suanda, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan rasa salutnya atas upaya yang dilakukan ID.

Dia mengakui telah belajar banyak dari mediawiki kebudayaan Dayak tersebut, dalam pengertian yang sebelumnya tidak tahu kini menjadi tahu.

Di dalam kebudayaan Dayak banyak disebutkan mengenai mitos, ilogikal, tahyul dan sebagainya. "Tetapi apakah itu benar? Apakah di dalam mitos menyangkut suatu kebenaran?," katanya.

Menurut dia lagi, keberadaan mediawiki kebudayaan Dayak adalah untuk menunjukkan keragaman.
     
Institut Dayakologi berdiri di Pontianak pada 21 Mei 1991. Kelahiran lembaga ini pada awalnya hanya sebuah kelompok studi di lingkungan Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih yang di dalamnya terlibat secara aktif beberapa anak muda Dayak dari pedalaman Kalbar yang kebetulan sedang menempuh studi di berbagai perguruan tinggi di Kota Pontianak.

Sejak dibentuk pertama kali, ID secara konsisten melakukan upaya revitalisasi dan transformasi kebudayaan Dayak hingga saat ini. Melalui kegiatan penelitian dan kajian budaya yang terintegrasi dalam program dokumentasi dan publikasi selama beberapa tahun.

ID berhasil mengumpulkan berbagai naskah atau data tentang tradisi lisan Dayak baik berupa foto, video, audio maupun tulisan. ID juga sudah menerbitkan beberapa buku, jurnal dan berbagai artikel tentang kekayaan budaya Dayak.

Namun data-data tentang budaya Dayak yang telah dikumpulkan sekian lama tersebut harus lenyap hanya beberapa saat karena musibah kebakaran pada 9 Agustus 2007. Maka dari itu, kini ID mencoba mengumpulkan dokumen yang masih tersisa dan hasil penelitian terbaru yang dimiliki untuk disimpan dalam ensiklopedia digital tersebut.

(N005)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012